50,2

3K 191 13
                                    

Happy Reading...







Dengan cepat ava menyeimbangkan tubuhnya, ia sudah sangat malu sudah melanggar perintah allah. Ava merasa sangat bersalah sudah beberapa kali bersentuhan dengan laki-laki yang bukan mahram nya.

"Hiks... Hiks..."Ava menangis membuat semua orang disekitarnya bingung.

"Nona, apa kau terluka?"tanya seorang pelayan.

Pria itu bangun dari lantai dan menatap tajam ke arah Ava, setelah itu pergi menuju sebuah lorong gelap.

"Kau urus dia!"perintah pria itu kepada pelayan.

"Dan kau!"tunjuk pria itu pada bawahan nya. "siap-siap mendapat hukuman!"lanjutnya.

-o00o-

"Ampun tuan,"ucap seorang pria.

Plak...

Plak...

Bugh...

Bugh...

"Sebelum bekerja denganku, kamu melakukan pelatihan. Mengapa mengurus hal kecil seperti ini saja tidak becus!" Kesal pria itu.

"Saga urus dia, setelah itu keruangan ku!"ucap pria itu pada Saga -tangan kanan nya.

"Baik tuan,"ucap saga sembari menunduk hormat.

-o00o-

"Nona apa kau baik-baik saja?"tanya pelayan kembali memastikan.

"Ee...mm, aku rindu umi dan abah. Apa kamu bisa mengantarku pulang?"tanya Ava sedih.

"Maaf nona, saya tidak bisa. Coba saja nona mengatakan langsung pada tuan,"usul sang pelayan.

"E...mm, aku lebih muda darimu. Panggil aku Ava saja,"ucap Ava merasa tak enak.

"Tidak bisa nona."jawab pelayan.

"Aku boleh menanyakan sesuatu tentang tuanmu?"tanya Ava ragu.

"Selagi pertanyaan nona tak macam-macam saya akan menjawabnya."ucap pelayan itu sembari tersenyum.

"E-mm,"jeda Ava sembari menggigit bibirnya.

"Sebenarnya tuanmu itu siapa? E-mm, maksudku apakah dia orang yang sangat penting sehingga mempunyai banyak musuh?"tanya Ava.

"Tuan orang yang sangat ditakuti, terlebih lagi tuan memiliki perusahaan besar di dalam negeri maupun di luar negeri,"jelas pelayan tersebut.

"Banyak orang yang tak menyukai kesuksesan tuan, jadi pasti ada saja yang ingin menjatuhkannya."lanjutnya.

"Apakah dia tak memiliki keluarga?"tanya Ava membuat pelayan itu terdiam.

"Untuk itu saya kurang tau nona, karena tuan tidak pernah membocorkan informasi pribadi nya kepada orang asing,"jawab pelayan tersebut.

"Saya kedapur dulu nona, jika membutuhkan sesuatu panggil saya saja."ucap pelayan tersebut beranjak meninggalkan Ava yang sedang duduk di ranjang.

PSYCOPATH  INSAF (END)Where stories live. Discover now