5':2-2=

2K 147 18
                                    

Happy Reading...










Tubuh Ava sudah terjatuh ke aspal, lutut dan tangannya terluka. Uminya yang khawatir pun langsung berteriak meminta tolong.

"Tolongg! Copet..."teriak Umi.

Ava meringis saat merasakan luka di lututnya sangat perih, Ava yang bawaannya mudah menangis pun sudah mengeluarkan air matanya.

"Hiks... Umii... Sakit,"ucap Ava sembari sesenggukan.

Orang yang sedang ramai di pasar pun langsung mengerubungi Ava dan Uminya. Para bapak-bapak yang membantu mengejar copet sudah kembali.

"Maaf Bu, kami tidak berhasil mengejar copetnya, ibu bawa saja anaknya ke klinik terdekat, itu sudah ada mobilnya."jelas seorang bapak-bapak sembari menunjuk kearah mobil.

Umi pun membantu Ava untuk berdiri dan masuk kedalam mobil. Seorang ibu-ibu membantu memasukan beberapa kantong plastik berisi belanjaan.

"Sekali lagi terimakasih, bu, pak,"ucap Umi nya sembari tersenyum sebelum menutup pintu mobil.

"Hiks... Perih umii..."ucap Ava merengek.

"Sabar ya sayang, bentar lagi sampai,"ucap Umi nya memeluk Ava mencoba menenangkan.

–o00o–

Di pesantren lebih tepatnya di masjid, Gara sedang diberi nasihat oleh Abah. Mereka berdua begitu lama mengobrol, sampai seorang penjaga yang bertugas menjaga keamanan pesantren menghampiri mereka.

"Assalamualaikum, punten pak kyai. Saya ingin memberitahu, sudah beberapa jam yang lalu bu nyai dan ning Ava pergi kepasar, sampai sekarang belum juga kembali."jelas penjaga tersebut.

Gara yang sudah menyelesaikan hafalan Qur'an nya pun menutup nya dan mengucapkan, "Shadaqallahul adzim."

"Abah biar saya saja yang mencari,"ucap Gara menawarkan diri.

Gara ikut merasa cemas mendengar mereka berdua belum kembali.

"Yasudah hati-hati,"putus Abah.

Dengan masih memakai sarung dan peci, Gara segera pergi menuju mobilnya yang terpakir di depan. Ia mengemudikan mobilnya menuju pasar, Gara sudah tau lokasi pasar setelah diberitahu oleh Abah.

Saat sudah sampai di pasar Gara langsung turun, dan melangkahkan kakinya menuju dalam pasar. Banyak orang yang melihat heran ke arahnya, ibu-ibu yang sedang berada di pasar sudah saling berbisik.

Bermacam-macam jenis tatapan dilayangkan kearah gara, mulai dari tatapan mencibir hingga memuji penampilan gara.

Gara sudah mengelilingi seisi pasar, namun ia belum juga menemukan keberadaan Ava beserta Uminya. Akhirnya Gara kembali menuju parkiran, saat melewati bapak-bapak Gara tak sengaja mendengar mereka sedang membicarakan seorang ibu-ibu yang mengalami musibah kecopetan.

Gara yang penasaran pun mendekat dan bertanya. "Pak, maaf saya ingin bertanya. Ciri-ciri ibu-ibu yang kecopetan seperti apa?"tanya Gara.

"Ibu itu memakai hijab syar'i, berdua bersama anak perempuan nya. yang kecopetan si ibunya, dan parahnya anaknya keserempet motor si copet. Kami sudah mengejar copetnya tapi tidak berhasil."jelas salah satu bapak-bapak itu.

"Lalu sekarang mereka dimana pak?"tanya Gara semakin khawatir.

"Mereka pergi ke klinik, mas."jawabnya.

"Terimakasih pak,"ucap Gara.

Gara sedikit berlari menghampiri mobil nya, setelah itu mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Gara sangat takut sesuatu terjadi pada ava.

PSYCOPATH  INSAF (END)Where stories live. Discover now