9. Cranky's Ael

10.8K 797 49
                                    

Nuansa mansion yang akhir-akhir ini begitu berisik dengan suara anak kecil, kini kembali sunyi. Biasanya berisi teriakan hingga tawa dari anak berusia 16 tahun itu tak terdengar lagi.

Pasalnya Rafa benar-benar merajuk kepada Daddy dan Abangnya. Ia hanya mau bicara dengan Andrew saja. Hal itu cukup membuat Aldi dan Jonathan tersiksa, tak ada kecupan lagi bagi mereka berdua.

Setelah peninggalan Rafa bersama Andew tadi, kini Bodyguard itu kembali menghadapnya sendiri. Aldi nampak bingung, mengapa Andrew meninggalkan putra bungsunya sendirian.

"Tuan kecil bersama Toni, Tuan." Andrew nampak paham dengan raut bingung dari  Aldi.

"Tetapi Tuan Kecil berpesan bahwa tidak akan mau berbicara dengan Anda jika sapinya tidak disetujui" lanjut Andrew.

"Aku rasa sekarang jalan satu-satunya ialah menurutinya Dad, aku tidak mau didiami oleh Ael" terang Jonathan.

"Kau sekarang berubah pikiran?" Aldi mengeryit heran. Hei, kenapa putra sulungnya ini tiba-tiba berubah haluan.

"Ya, kalau Daddy tak mau menuruti biar aku yang memberikannya" tegas Jonathan.

"Seperti kau punya uang saja, kekayaanmu saja dari Daddy" ejek Aldi. Pasalnya selama ini bukankah mereka semua hidup dengan uangnya.

"Cih, jangan lupakan uang warisan Mommy Dad" tutur Jo sembari beranjak dari duduknya, kakinya melangkah ke arah lift.

Tujuannya sekarag ialah kamar sang Adik. Ia akan membujuk dan mengabulkan keinginan adik satu-satunya itu, toh ini adalah hal pertama yang diminta Ael semenjak tinggal disini. 

"Ck! Carikan sapi yang tidak menggelikan Ndrew, dan jangan lupakan buatlah kandangnya sebersih mungkin. Aku tak suka sapi yang jorok" perintah Aldi.

Andrew awalnya mengira Tuan Kecilnya—Rafa itu memiliki permintaan yan aneh, tapi ternyata Tuannya—Aldi yang lebih aneh. Bagaimana kita bisa memerintahkan sapi agar tak jorok? berbicara bahasa manusia saja sapi tak bisa.

Aldi nampak beranjak dari duduknya, tak jauh beberapa langkah dirinya berhenti dan memutar tubuhnya kembali.

"Oh Ya, kalau bisa cari yang bisu. Aku sungguh risih caranya bersuara."

Damn it, jika saja bekerja disini gajinya tidak setara dengan satu organ manusia. Andrew akan benar-benar mengajukan resign sat ini juga.

Dimana lagi dia mencari seekor sapi yang bisu, dan bagaimana cara Andrew bisa tau jika sapi itu bisu. Tolonglah Andrew.

-----


"Ael...kau dengar Abang?" ketuk Jonathan didepan kamar Rafa yang terkunci rapat.

Rafa yang dimaksud itu mendengar, tapi kini dirinya tengah merajuk. Punggungnya bersandar pada headboard dengan bibir yang mencebik lucu.

Di dalam ruangannya ada Toni, pria dewasa itu diminta Rafa menemani acara mengambeknya.

"Toni bilang pada Abang, Ael tidak mau berbicara pada semuanya" ujar Rafa kepada Toni yang berdiri pada sisi kanan pintu kamarnya.

"Tuan Muda, Tuan kecil mengatakan tidak mau berbicara dengan Tuan Muda." ucap Toni sedikit keras, mengingat bahwa suaranya terhalang pintu kamar.

"Ael sayang...Abang akan menuruti Ael, buka pintunya ya?" bujuk Jonathan disebrang sana.

"Toni bilang pada Abang, Abang pasti berbohong." kini tubuh Ael berada pada ujung ranjang.

"Tuan Muda, Tuan kecil bilang Anda pasti berbohong." Jonathan menggaruk tengkuknya mendengar ucapan Toni dari balik pintu.

"Tidak Ael, Abang berjanji. Rafarael buka ya sayang?" suara Jonathan semakin melembut.

RAFARAEL [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin