25. Chandra's Son

3.9K 340 4
                                    

Aldi tengah duduk dikursi kebesaran pada kantornya, dirinya sedikit pusing melihat dokumen yang baru saja sekretarisnya kirimkan. Ah dirinya baru ingat, bukankah putra sulungnya cukup pintar dalam bisnis, ide yang bagus untuk meminta sedikit bantuan padanya.

Pria itu segera membuka ponsel pintar pada meja didepannya, mencari nama Jonathan dan segera menelepon putra sulungnya itu. Beberapa detik panggilan itu telah tersambung dengan Jonathan, dirinya segera menyampaikan apa yang dibutuhkannya.

"Menurutku rencana ini cukup bagus, tapi coba Daddy minimin lagi untuk bahan produksi yang terkesan terlalu mahal ini. Harga standart issoke Dad, terlalu bagus juga bisa menjadi kemungkinan dalam kerugian." terang Jonathan diseberang sana.

Benar bukan pemikiran Aldi? anak sulungnya itu memang sangat bisa diandalkan. Dirinya terenyuh bangga.

"Akan dadi rapatkan lagi, bagaimana dengan Adikmu?" tanya Aldi pada Jonathan, mengingat jika tadi anak itu sempat meminta izin perihal adiknya dan anak temannya yang ingin bermain keluar mansion.

"...."

"Jo? Everything alright?" tanya Aldi sekali lagi yang tak mendapat jawaban dari Jonathan.

"Dad-....Daddy Ae-Ael hilang"

Deg

Tubuh yang semula terduduk pada kursi kebesarannya mendadak berdiri membeku. Apa kata Jonathan? Ael menghilang?

"Dad..." Aldi menangkap suara bergetar dari Jonathan.

"Apa maksudmu Jo?" tanya Aldi khawatir.

"Ta-tadi disini Dad dengan Dimas, ta-tapi.."

"Oke tenang Jo, Daddy kesana sekarang." perintah Aldi, walau dirinya sendiri tak ada kata tenang sedikitpun.

Secepat kilat Aldi berlari pergi dari gedung yang sedang Ia injaki sekarang, Andrew yang melihat tak ayal ikut tergopoh pergi mengejar.

Setelah mendapat penjelasan dari sang Tuan bahwa putra bungsunya menghilang, Andrew turut terkejut dan segera melesatkan kuda hitam itu menuju taman bermain.

Beberapa waktu Aldi habiskan dengan khawatir, hingga disana Ia melihat putra sulungnya tengah duduk pada kursi dengan tubuh yang bergetar.

"Daddy...." Jonathan berlari setelah melihat kedatangan Aldi.

"Daddy...maaf, ini salahku..maaf" raut Jonathan penuh penyesalan, anak itu merasa semua ini adalah salahnya, karena dirinyalah yang mengizinkan untuk meninggalkan mansion.

Aldi langsung saja mendekap erat tubuh gemetar putranya, "Jangan menyalahkan diri sendiri Jo, kau juga tak mengira ini akan terjadi."

"Kita kembali sekarang dan menghubungi Bagas, kita kerahkan suruhan Daddy untuk secepatnya menemukan Ael, ya?" Jonathan mengangguk samar.

-----

Keadaan mansion Aldi kini begitu suram, yang biasanya berisi suara nyaring dari putra bungsunya kini berganti sunyi seperti tak ada harapan.

BRAKK

Pintu mansion Aldi dibuka kasar, memperlihatkan sepasang suami istri dengan raut yang begitu berantakan. Bagas dengan amarah dan Evelyn—sang istri dengan deru tangis yang berlomba-lomba keluar.

"Chandra sialan," marah Bagas menggebu-gebu.

"Apa maksudmu?" Aldi nampak tak paham. Karena Ia belum mendapat infomarsi apapun dari Andrew.

RAFARAEL [END]Where stories live. Discover now