16. J.F.K

6.8K 565 8
                                    

Ruangan dengan nuansa elegan nan mewah kini terisi dengan berbagai ekspresi. Tiga pria dengan pusat perhatian dan beberapa pria berpakaian formal disana.

"Katakan, Ton" titah sang Tuan besar—Januarta.

"Setelah peristiwa kemarin, saya dapatkan mereka adalah suruhan Chandra Pranaja, Tuan" terang Toni diseberang meja besar.

"Ah, si dewan gila itu" decih Januarta.

"Pantas saja orang-orang kemarin sangat payah, ternyata suruhan kuman kecil itu."

"Apa yang diharapkan dari orang pemerintahan, Al? ceroboh" kini Bagas meremeh.

"Marah karena putranya kau bunuh Gas" beritahu Januarta.

"Padahal kau yang membuatnya mati, tapi putraku yang diserang" dengus Aldi tak terima.

"Sepertinya Tuan Chandra mengetahui aliansi Anda dengan Tuan Bagas, oleh karena itu menjadikan Anda sebagai sasaran" Andrew menyikap.

"Seharusnya dia tak main-main sekarang, kegiatan kampanyenya bisa saja dengan mudah kuhancurkan" ucap Aldi dengan menyesap minuman pada gelas kaca didepannya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan, Son?" tanya Januarta pada putra semata wayangnya.

Aldi mengangkat bahunya, tanda tak tahu. Memang hal seru apa yang bisa dilakukan untuk membunuh dewan itu, jika saja musuh dunia bawahnya itu maka akan seru dengan perkelahian dan permainan otak.

Tapi ini? untuk sekedar memberi serangan saja mengirim orang-orang lemah. Cih.

Tapi sebuah ide terlintas dalam benaknya, sebuah ide yang akan kembali menghebohkan negara. Atau bahkan dunia?

"Aku menemukan ide" ucap Aldi dengan senyum yang tertarik.

Seisi ruangan termasuk pada Januarta dan Bagas menyerngit bingung. Melihat Aldi dengan senyum mematikan membuat mereka bertanya-tanya.

"Peristiwa J.F.K" seisi ruangan seketika membelalak mendengar ucapan Aldi.

Peristiwa J.F.K, sebuah peristiwa duka yang turut hadir untuk dunia. Kematian Presiden Amerika Serikat Ke-35, John .F. Kennedy. Dimana terbunuh tepat pada saat sedang mengendarai iring-iringan mobil terbuka melalui Dealey Plaza di pusat kota Dallas, Texas, pada 22 November 1963.

Melakukan kampanye persiapan presiden untuk Amerika berikutnya bersama sang istri—Jacqueline Kennedy. Pada awalnya semua berjalan sangat lancar begitu juga para pendatang yang turut dalam kampanye tersebut.

Hingga seorang mantan marinir Amerika diduga sebagai pelaku tembakan. Dengan mendaratkan tiga buah tembakan tepat mengenai leher serta kepala presiden, membuatnya merosot ke arah Mrs. Kennedy—sang Istri.

Presiden John .F. Kennedy sempat dibawa kerumah sakit, namaun naas tak ada yang bisa menyelamatkan Sang Presiden. Peristiwa ini menjadi berita duka untuk negara Amerika, bahkan dunia. Meninggal untuk negara, bahkan dihadapan dunia.

"Kau gila Al!" seru Bagas tiba-tiba.

"Dia sudah membuat putraku terluka," Aldi hanya mengangkat bahu tak peduli.

"Itu bisa membuat kita tersorot, semakin besar nama kita akan terlihat." tutur Bagas.

Memang benar bukan? jika semua orang mengulik permasalahan pembunuhan ini, akan semakin lama nama mereka menjadi bualan publik.

Bukankah mereka selama ini menyamar sebagai pengusaha dan dokter sudah cukup? membuka identitas sama saja dengan siap segala kematian yang mendekat.

"Kita memang sudah tersorot" Aldi tetap tak takut.

RAFARAEL [END]Where stories live. Discover now