Part 04

13 4 2
                                    

"Doa itu romantis, meski di warnai dengan tangis tapi akan berujung manis."

-Ana

***

Pukul 04.00
Ana terbangun dari tidur nya lebih awal hari ini, ia bergegas beranjak dari tempat tidur nya dan mandi. Selesai mandi, Ana melaksanakan sholat qobliyah subuh sembari menunggu adzan.

Adzan pun mulai berkumandang, Ana segera melaksanakan sholat subuh di lanjut dengan sholat ba'diyah. Siapa sangka Ana yang terlihat acuh dengan ibadah, justru melakukan nya. Subhanallah.

Ana pun segera mengambil Al-Quran ungu miliknya dan membaca nya. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 pagi, Ana membereskan kamar tidur nya di sambung dengan lari pagi keliling komplek nya.

"Olahraga Na" tegur ibu komplek seraya tersenyum.

"Iya bu, mari" ucap Ana seraya tersenyum juga.

Ana berlari kecil dengan earphone yang menempel di telinga nya. Menyusuri jalanan komplek yang sudah banyak orang berlalu lalang untuk berangkat kerja.

"Huh capek, makan bubur ayam enak kayaknya"

Menurut Ana tidak afdol kalau lari keliling komplek pulang nya tidak makan bubur ayam mang Asep, hehe. Sampai lah ia di tempat bubur ayam mang Asep.

"Mang pesan bubur ayam nya 1 ya gak pake kacang" ucapnya seraya duduk, "jangan lupa mang, kecapnya yang banyak ya kayak biasa" lanjutnya.

"Siap neng Ana" kata mang bubur yang sudah paham dengan pesanan Ana.

Bubur ayam pesanan Ana pun telah tiba.

"Neng ko sendiri? Si aa kemana?" tanya mang Asep.

Warung bubur mang Asep memang menjadi saksi bertemu nya Ana dengan Kafka dulu. Disini lah mereka bisa memulai hubungan, sudah lama sejak sibuk masing-masing Ana dan Kafka tidak lagi menghabis kan waktu untuk olahraga dan makan bubur di mang Asep.

"Udah putus mang" jawab Ana.

"Atuh pantes, neng sama si aa teh udah jarang kemari"

"Mang Asep merhatiin aja" kata Ana sambil tertawa kecil.

"Iya atuh, kan romantis pisan kalo kesini teh"

"Yang keliatan romantis belum tentu beneran sayang mang" kata Ana sembari tertawa.

"Betul neng, mang Asep doa in semoga neng Ana dapet yang lebih baik ya neng"

"Aamiin mang, makasih ya"

"Sama-sama neng, hayuk atuh di makan mang Asep mau cuci piring dulu ya" kata mang Asep seraya beranjak menuju tempat cuci piring.

Romantis?

Apa kata itu bisa buat hubungan langgeng?

Hubungan yang sehat?

Dan yang paling penting, apa romantis saja bisa menjamin orang tersebut tulus dengan kita?

Surat cinta dari AiyanaWhere stories live. Discover now