06. Gus Arga

107 5 2
                                    

Happy reading

"Shanin." saat ini jam 3 pagi, dimana rutinitas pagi santri dimulai yaitu Salat Tahajud. Mawar salah satu santriwati yang sekamar dengan Shanin kini tengah menggoyangkan lengan Shanin, namun Shanin belum bangun juga, cukup sulit ternyata membangunkan gadis itu. Mawar mencoba agak keras lagi menggoyangkan lengan serta menepuk pipi Shanin, namun nihil tidak ada tanda-tanda akan bangun.

Mawar melihat segelas air putih yang terletak di nakas sebelah Shanin tidur, Mawar mengambil gelas tersebut kemudian sedikit menyipratkan air dimuka Shanin.

Enghhh

Shanin berusaha untuk duduk dengan kedua tangan mengucek mata, tak lupa juga sambil menguap.

"Kenapa?" tanya Shanin setelah sepenuhnya sadar.

"Ke masjid untuk Salat Tahajud." jawab Mawar yang masih senantiasa berdiri disamping kasur Shanin.

"Masih ngantuk." Shanin kembali merebahkan diri di kasur.

Mawar yang melihat itu menarik tangan Shanin,"eh eh gak boleh tidur lagi, ayo bangun."

"Kenapa sih!" ucap Shanin dengan kesal, pasalnya biasanya jam segini dirinya masih jam untuk tidur kalau di rumah.

"Biasanya nanti setelah kita ke masjid pasti akan ada tim keamanan yang mengecek setiap kamar, kalau ada yang masih di kamar akan dikasih hukuman." penjelasan Mawar.

"Iya-iya sabar." Shanin mengambil jilbabnya kemudian memakainya, dan mengambil perlengkapan salat. Setelah siap Shanin kembali ditarik keluar oleh Mawar.

"Nanti keburu telat." ujarnya Mawar masih dengan tangan menarik tangan Shanin, menuju tempat untuk melakukan wudhu yang terletak di sebelah masjid. Tempat wudhu di masjid ini dipisah antara pria dengan wanita, akan menimbulkan dosa jika tempat wudhunya bergabung karena mereka semua buka mahram dan tidak baik untuk memperlihatkan aurat kita.

*****

Shanin dan Mawar telah sampai didepan masjid, mereka melepaskan sandalnya dipinggiran masjid, ternyata masjid sudah dipenuhi santri. Shanin mendapat tempat paling pojok kiri dan disebelah kanannya adalah Mawar.

Rejeki anak sholeha memang, dapat tempat paling pojok bisa buat tidur deh, batin Shanin.

Shanin memakai mukena berwarna putih yang tadi ia bawa dari kamar. Setelah kedatangan Kyai Ibrahim sebagai imam, semua santri berdiri untuk memulai Salat Tahajud. Suasana yang semula ramai kini terlihat tenang, karena semua pada khusyuk untuk salat terutama Shanin.

Assalamu'alaikum warahmatullah

Ucapan salam sudah terdengar menandakan Salat Tahajud sudah selesai, dilanjutkan dengan berdzikir.

Subhanallah

Subhanallah

Alhamdulillah

Alhamdulillah

Allahuakbar

Allahuakbar

Dzikir dan doa sudah selesai, biasanya para santri akan bertadarus sendiri-sendiri untuk menantikan adzan Subuh. Yang lain tengah bertadarus, namun beda dengan Shanin yang malah tengah tertidur sambil menyederkan tubuhnya di tembok belakang ia duduk.

Satu jam kemudian adzan Subuh sudah berkumandang, Shanin masih tetap tidur karena tidak ada yang menyadari. Mawar mengakhiri tadarusnya dan menengok kearah kiri ternyata teman barunya itu tidur,"astaghfirullah Shanin." istighfar nya dengan menggelengkan kepala.

Chasing Love "Gus" [End]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن