19. Selamat Tinggal

57 5 0
                                    

Happy reading

.

.


Setelah mendapat kabar kedua orang tuanya kecelakaan dengan buru-buru Shanin dan Gus Arga akan menuju ke rumah sakit yang sudah dikirim orang tadi. Mereka berdua masih berjalan di ruang tamu ndalem tiba-tiba dihentikan oleh Ummah Aisyah.

"Eh kalian buru-buru mau kemana?" tanya Ummah Aisyah yang heran malam-malam anaknya itu mau pergi kemana, ditambah wajah Shanin yang masih menangis walaupun tidak sekeras tadi cuma air mata yang keluar.

"Bunda Eni sama Ayah Adam kecelakaan Ummah." Gus Arga mewakili menjawab pertanyaan Ummah nya itu. Ummah Aisyah dan Abah Ibrahim kaget mendengar musibah yang menimpa besannya.

"Yaudah kalau gitu kami pamit dulu."

"Iya hati-hati Ummah sama Abah bantu doa dari sini." balas Ummah

"Asalamualaikum." pamit Gus Arga juga Shanin, yang sudah melenggang pergi.

*****

Mereka berdua sedang berada di dalam mobil, Shanin masih mengeluarkan air mata, tidak nyangka dengan ini semua, padahal tadi kedua orang tuanya sedang perjalanan pulang ke rumah, tapi musibah harus menimpah keduanya. Gus Arga yang melihat istrinya itu masih mengeluarkan air mata, hanya bisa menenangkan dengan mengelus punggung tangan kanan Shani dengan menggunakan tangan kiri Gus Arga.

"Sabar ya, doakan saja semoga semuanya baik-baik aja." Gus Arga yang tetap berusaha menenangkan Shanin, padahal dirinya juga sama khawatirnya, namun ia tidak mau memperlihatkan itu, ia berusaha kuat demi istrinya.

Sesampainya di halaman rumah sakit, Gus Arga menghentikan mobil di parkiran rumah sakit, mereka berdua berlari kecil menuju meja resepsionis menanyakan keberadaan kedua orang tua Shanin.

"Asalamualaikum sus mau tanya pasien atas nama Eni sama Adam di ruangan apa ya?" tanya Shanin setelah sampai di meja resepsionis kepada suster yang bertugas disitu.

"Waalaikumussalam bentar saya carikan datanya dulu mba." jawab suster tersebut yang sibuk mencarikan data orang tua Shanin.

"Apa Bu Eni dan Pak Adam yang barusan di bawa karena tabrakan dengan truk?" tanya suster itu setelah menemukan data nya.

"Iya sus benar."

"Mereka berdua ada di IGD, mba tinggal lurus terus belok kanan itu ruang IGD." penjelasan suster yang diangguki Shanin.

"Makasih sus." Shanin dengan cepat berlari ke ruang IGD sesuai petunjuk suster tadi.

"Asalamualaikum." ucap Gus Arga kepada suster lalu langsung mengejar Shanin.

*****

Mereka berdua berdiri didepan IGD, sepertinya dokter belum keluar karena dilihat pintu yang tertutup. Mereka berdua melihat dua orang pria yang juga tengah berdiri di depan IGD.

"Ini tas Ibu kamu." orang tersebut menyerahkan sebuah tas, Shanin tau betul itu adalah tas Bundanya.

"Makasih pak." balas Shanin menerima tas itu.

Chasing Love "Gus" [End]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon