20. Fakta

67 5 0
                                    

Happy reading
.

.

.


Kini mereka semua memakai baju hitam berada di tempat pemakaman umum, kedua orang tua Shanin sudah dimakamkan dari tadi, semua orang mulai meninggalkan tempat pemakaman, namun tidak dengan Shanin yang enggan untuk meninggalkan tempat pemakaman.

Ummah Aisyah ikut berjongkok disebelah Shanin yang sedang menaburkan bunga diatas makam Ayah serta Bundanya, dipeluk lah menantunya itu,"yang sabar ya nduk, ikhlasin biar tenang." Ummah Aisyah juga berusaha menenangkan Shanin.

"Makasih Ummah."

"Pulang yuk." ajak Gus Arga karena melihat hari semakin siang.

"Ayah, Bunda, Shanin pulang dulu ya, nanti Shanin akan sering-sering kesini, asalamualaikum." Shanin berdiri diikuti Ummah Aisyah juga Gus Arga.

Abah Ibrahim, Ummah Aisyah, Gus Arga, Ning Kayla, Shanin, mereka semua memasuki mobil yang akan membawa mereka ke rumah Shanin.

"Udah ya Mbak jangan sedih." hibur Ning Kayla yang duduknya berada disamping Shanin, kini Ning Kayla sudah mulai memanggil Shanin dengan sebutan Mbak.

"Iya." Shanin hanya mengangguk mengiyakan ucapan adik iparnya itu.

Hening, setelahnya tidak lagi ada obrolan di dalam mobil tersebut, kelima orang itu sibuk dengan pikirannya masing-masing.

*****

Sesampainya di rumah Shanin, semua orang langsung turun dari mobil, Shanin dan Gus Arga memasuki kamar, mereka akan membersihkan diri.

"Mau siapa duluan?" tanya Shanin kepada Gus Arga.

"Kamu duluan aja." jawab Gus Arga yang melepas pecinya, menaruh di atas meja belajar Shanin. Shanin mengambil baju ganti, tak lupa membawa handuk untuk ganti setelah mandi.

Sambil menunggu istrinya selesai mandi, Gus Arga berjalan-jalan di kamar Shanin, pengelihatannya melihat foto berjejeran di dinding kamar. Dari foto Shanin bayi, waktu balita, hingga remaja, semua ada. Gus Arga tersenyum melihat satu foto yang disana ada Bunda Eni, Ayah Adam dan ditengahnya ada Shanin kecil memegang es krim dengan memperlihatkan gigi ompongnya.

"Mas." panggil Shanin, membuat Gus Arga mendekati Shanin yang ternyata sudah selesai dengan ritual mandinya.

"Sana mandi, aku keluar dulu ya, mau bantu yang lain buat pengajian nanti malam." ujar Shanin.

Cupp

Dengan jahil Gus Arga mencium pipi kanan Shanin sebelum dirinya ke kamar mandi, setelah mencium Shanin dirinya buru-buru ke kamar mandi, sebelum kena amukan Shanin.

"Mas Arga!" teriak Shanin. Shanin memegang pipi kanannya yang tadi dicium suaminya itu, menampilkan senyum saltingnya.

"Salting banget sumpah." gumamnya, tidak mau berlama-lama, Shanin keluar kamar menuju ke dapur.

Ternyata Ummah Aisyah sama Ning Kayla sudah berada di dapur, Shanin menghampiri kedua nya.

"Ummah." panggilnya membuat Ummah Aisya juga Ning Kayla menengok kearahnya.

"Shanin bantu ya."

*****

Malam harinya, pengajian atas kepergian Bunda Eni dan Ayah Adam di adakan di rumah mereka. Semua orang dengan khusyuk membacakan tahlil untuk mendiang orang tua Shanin.

Setelah pengajiannya selesai Shanin mengangkat piring serta gelas bekas jamuan pengajian tadi, dibantu Gus Arga.

Kini Shanin dan Gus Arga berada di dapur untuk membersihkan piring serta gelas tadi.

Chasing Love "Gus" [End]Where stories live. Discover now