11. Wisuda

84 3 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Happy reading



Setelah kurang lebih dua Minggu digunakan untuk ujian akhirnya besok adalah hari pembagian hasil ujian yaitu penerimaan raport beserta surat kelulusan bagi yang menempuh pendidikan akhir. Hari ini sudah tidak ada kegiatan pesantren lebih tepatnya hari bebas tapi tidak luput dari kewajibannya yaitu salat, dan hari ini juga semua wali murid akan mendapatkan undangan untuk penerimaan raport besok.

"Takut banget hari besok." Shanin dengan menekuk wajahnya.

Mawar yang mendengar itu berjalan pelan mendekati Shanin dengan menepuk punggung Shanin.

Deg

"Huft kirain siapa." kaget Shanin.

"Hehehe maaf Nin." ucap Mawar yang diiringi cengiran. Mawar mendudukan dirinya disamping Shanin duduk, kini mereka sedang berada di kamar asrama.

"Kamu takut kenapa?" tanya Mawar yang baru ingat tujuan awalnya.

Shanin merubah duduknya menghadap ke Mawar,"besok kan pembagian hasil ujian, ya jadi takut aja." ujarnya.

Mawar menggenggam tangan Shanin berusaha untuk menenangkan padahal dirinya juga sedikit takut,"bismillah aja, percaya sama Allah, yang penting kita sudah berusaha untuk urusan hasil biar ketentuan Allah yang tau insyaallah itu terbaik buat kita." sambil menampilkan senyumannya.

Penuturan Mawar sedikit membuat hati Shanin cukup tenang.

Alhamdulillah masih ada orang sebaik Mawar. Batinnya.

"Yaudah ke ndalem yuk." hari ini jadwal mereka berdua untuk piket membatu kegiatan di ndalem. Shanin tidak membalas ucapan Mawar melainkan hanya anggukan kepala dan berdiri dari duduknya. Mereka berdua keluar dari kamar asrama dan berjalan menuju ndalem.

*****

Keduanya sudah sampai di depan ndalem,"asalamualaikum." ucap mereka berdua.

Seseorang menjawabi salam mereka dan ternyata Ning Kayla yang cantiknya masyaallah banget,"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, langsung masuk aja."ujarnya.

Shanin dan Mawar masuk ke ndalem melewati pintu samping karena kalau lewat pintu depan itu sangat kurang sopan.

"Asalamualaikum." ucap lirih mereka saat memasuki pintu samping ndalem. Keduanya berjalan kearah dapur untuk membantu masak. Sesampainya di dapur ternyata ada Ummah Aisyah yang sedang memotong sayur.

Shanin mendekati Ummah Aisyah,"asalamualaikum Ummah." ucapnya sambil tersenyum.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh kalian sudah datang rupanya."

"Biar Shanin aja yang ngelanjutin potong sayurnya Ummah." Shanin yang menawarkan untuk menggantikan Ummah Aisyah.

Ummah Aisyah meletakkan pisau dan sayurnya,"yaudah kalau kaya gitu, Ummah tinggal kedalam ya."

"Iya Ummah." jawab mereka berdua dengan kompak.

"Kamu potongin sayur biar aku yang ambil sapu ya Nin." Mawar yang melihat anggukan kepala Shanin tanda setuju, ia bergegas mengambil sapu.

Shanin mengambil alih kegiatan Ummah tadi yaitu memotong sayur, sedang asiknya memotong sayur tiba-tiba Shanin mendengar suara langkah seseorang, ia membalikkan badan untuk melihat siapa orang itu.

"Gus Arga." gumamnya lirih setelah melihat siapa orang itu dan Gus Arga juga sempat melihat Shanin. Shanin melanjutkan kegiatan yang tertundanya sambil beristighfar, ia menyadari perbuatannya dulu yang meminta Gus Arga untuk jadi pacarnya itu salah. Gus Arga yang melihat itu terasa aneh, karena akhir-akhir ini Shanin kaya menghindar padahal biasanya dia selalu mengganggu Gus Arga.

Chasing Love "Gus" [End]Where stories live. Discover now