CHAPTER 1

3K 269 41
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi yang cerah di musim semi yang sejuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi yang cerah di musim semi yang sejuk. Orang-orang dengan wajah gembira, para orang tua yang sedang menuntun anaknya berjalan di trotoar, atau anjing-anjing yang sedang menggonggong di petshop seberang jalan. Semua kebisingan itu berpadu satu dalam potret yang tertangkap oleh mata sayu penuh harap dari sesosok pria berpakaian rapi yang mengenakan kemeja putih serta celana bahan berwarna hitam yang menjadi setelannya.

Laki-laki itu cukup tampan, berpenampilan menarik ——tidak, dia bahkan terlihat sangat menarik bagi kebanyakan mata yang memandang. Jauh melebihi kriteria yang tertera pada selembar pengumuman lowongan kerja yang tertempel pada kaca depan sebuah kafe yang hanya menyebutkan 'berpenampilan sopan dan menarik' sebagai salah satu syarat melamar pekerjaan di sana.

Gemerincing lonceng yang mengalun menandakan bahwa sosok tersebut memasuki kafe dengan cara membuka pintu secara normal. Bukan melompat lewat jendela, apalagi memecahkan kaca seperti yang diam-diam sering ia lakukan dulu.

"Permisi."

Sapaan pelannya kepada karyawati yang sedang berdiri tegap di depan meja kasir membuat beberapa pengunjung yang tadinya asyik dengan gadget masing-masing tak sengaja membeku kala menoleh ke arah pintu.

"Ini, saya melihat adanya papan pengumuman lowongan pekerjaan di depan. Bolehkah jika saya ikut melamar bekerja di sini?"

Senyum pria itu mengembang sempurna. Setidaknya hal itu terjadi hingga dua puluh menit kemudian, wajah mendung yang sejak tadi ia paksa secerah musim panas kini kembali mengerucut seperti habis tergilas oleh badai tornado tahunan yang sering menghantam benua Amerika.

  
    
Malam harinya

"Sial!"

Jeon Jungkook yang sudah letih berkeliling pada akhirnya memilih pasrah. Pria itu membuang surat lamaran pekerjaannya di tong sampah depan sebuah minimarket. Batinnya, percuma saja berpenampilan serapi mungkin. Mengenakan outfit yang memperjelas status penganggurannya, dan itu sangat melelahkan. Batin Jungkook, lebih baik lelah karena bekerja daripada lelah karena mencari pekerjaan.

Jungkook melonggarkan dasi ketat yang ia kenakan lalu menggulung lengan kemejanya hingga naik ke siku, menampilkan seonggok rajah yang membuat penampilannya terlihat semakin gahar. Sosok itu menyugarkan rambutnya ke belakang. Di titik ini pula lah, imajinasi para readers mungkin sedang terngiang-ngiang, membayangkan paras rupawan seorang Jungkook BTS mode kismin yang (mungkin) agak sedikit bisa digapai. Namun, sekali lagi ini hanyalah cerita Wattpad, yang walau kere sekalipun tetap tidak bisa dibawa pulang. ——Baiklah, sampai di sini, silakan dilanjutkan lagi halunya.

BLACK MONEY DUSTWhere stories live. Discover now