CHAPTER 28

795 111 19
                                    

"Cukup, Lee!!!" Suga melerai penuh tenaga

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


"Cukup, Lee!!!" Suga melerai penuh tenaga.

Bertubi-tubi, kepalan tangan Joan Lee berlabuh. Tak peduli bahwa keributan tersebut membuat beberapa karyawan hotel hampir berkumpul. Lee tetap menghajar Vhi dengan amarah yang menggebu.

Sakit hati. Itulah yang dia rasakan kala mengetahui semua hal dari ketidaksengajaan. Bukannya menceritakan sejak awal, Vhi dan Suga justru kompak menyembunyikan. Padahal selama ini, Lee pikir mereka bertiga adalah teman seperjuangan.

Siang dan malam, Lee membantu rekannya tanpa tapi. Berlarian ke sana kemari mengoper uang dan juga benda berharga lain. Meski sejatinya ia sendiri mendapat bayaran yang sangat setimpal atas perasan keringat juga darahnya. Namun, sedangkal inikah hubungan persahabatan yang terjalin?

Agaknya di situlah titik beratnya. Pria bermarga asli Jeon itu sedikit tersinggung hingga merasa terkhianati.

"Hentikan!"

Suga kembali mendorong tubuh Joan Lee. Berusaha menahan perkelahian tersebut hingga keduanya tersungkur bersama-sama.

Tak puas dengan hanya membuatnya babak belur, Lee kembali menarik kasar kerah baju Vhi hingga tercekik. Urat-urat yang menonjol, disertai memar dan juga kucuran darah di ujung bibir, menggambarkan betapa tak berdayanya Vhi saat itu. Alih-alih melawan, Vhi justru diam dan memilih untuk tidak membalas. Seolah sengaja membiarkan dirinya menjadi samsak atas luapan emosi.

Terkesan tidak sopan. Amarah yang membakar membuat Lee semakin kehilangan kontrol atas dirinya. Tak elak meja kaca di ruangan tersebut sontak pecah oleh tendangan kaki yang menjurus.

Lee kecewa. "Bajingan kalian semua!!!"

Sebuah taman pemakaman kecil yang terletak jauh di pinggiran kota

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.



Sebuah taman pemakaman kecil yang terletak jauh di pinggiran kota. Mungkin ini bukanlah kali pertama Joan Lee datang. Anehnya dia hampir saja lupa.

Beberapa saat mencari, dengan dibantu oleh petugas penjaga yang memang telah cukup lama bekerja di tempat tersebut. Lee akhirnya menemukan titik lokasi yang dia maksud.

Salah satu dari sekian banyaknya gundukan tanah membuat Lee terpaku diam. Di atasnya, ia meletakkan serangkaian bunga dengan tanpa hati sama sekali. Meski terkesan dingin, namun itulah bentuk bakti terakhir yang mampu dia haturkan.

BLACK MONEY DUSTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt