CHAPTER 21

920 128 77
                                    

Kemarin, pukul 02

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kemarin, pukul 02.30 KST

Sebotol Château Margaux 2001 tandas bersama kesepian yang peminumnya rasakan. Vhi menoleh pelan, memandangi layar ponsel yang tak kunjung menyala. Sudah sepekan lamanya, nama yang ditunggu-tunggu tak kunjung membalas pesan yang ia kirim.

VHI
Sudah makan malam?
18.35

VHI
Apa kau sudah menerimanya?
22.35

Vhi yakin Lea sudah membaca pesan-pesan itu. Hanya saja dia tidak tahu. Seperti apa respons Lea saat ini. Apakah istrinya itu marah, ataukah kecewa?

Lama terdiam. Kesadaran Vhi yang tumpang tindih membuatnya menyadari. Di antara semua hal yang terjadi, ada begitu banyak hal yang tidak dia antisipasi dengan benar. Tak terkecuali surat perceraiannya beberapa hari lalu. Vhi sadar dia gegabah. Berpikir bahwa rumah tangga rahasia yang ia jalani terlalu pelik untuk diteruskan. Benarkah berpisah adalah jalan terbaik untuk ditempuh, sementara ada banyak sekali hal yang ingin dia lakukan di masa depan.

Perang batin di dalam diri terus saja berkecamuk. Berkali-kali Vhi mengambil ponsel lalu urung. Antara ingin tetap menelpon atau meletakkannya kembali di atas meja. Hingga pada akhirnya dia menyerah. Vhi marah. Isi kepalanya terdengar begitu berisik. Ada banyak sekali hal yang harus ia urus, sementara untuk mengurus dirinya saja dia tidak mampu. Vhi merindukan istrinya. Dan perasaan itu menjadi kian menyedihkan tatkala ia mencoba untuk tidak memikirkan apa pun seraya berusaha untuk tetap tertidur.

Usai melempar ponselnya ke sembarang arah, pandangan Vhi teralihkan oleh keberadaan dua buah cangkir kosong yang terdapat di atas meja. Kali ini ingatan Vhi tertuju pada pembicaraannya dengan Joan Lee beberapa jam yang lalu. Vhi mulai berpikir. Suatu hari, jika ia tidak segera menanganinya, masalah yang terjadi di antara dirinya dengan Joan Lee (mungkin) akan menjadi sebuah bumerang. Antara bertahan atau pergi. Manakah yang akan Lee pilih jika dia benar-benar mengetahui semua hal yang sebelum ini tidak dia ketahui?
  

*   
 

"Jadi, berapa banyak yang kau inginkan sebagai imbalan?"

"Tidak perlu, aku tidak butuh itu semua. Tapi jika boleh, bisakah kau memberiku waktu untuk cuti sejenak?"

"Cuti?" Alis Vhi mengernyit seketika. Sejujurnya itu adalah kali pertama ia mendengar Joan Lee mengajukan cuti secara langsung. Selama ini Lee selalu bekerja dengan sangat giat. Totalitasnya untuk DBV bisa dibilang sudah berada di tahap tidak perlu diragukan lagi. Di luar masalah pribadi yang terkadang menciptakan tembok, akan tetapi untuk hal pekerjaan Vhi sama sekali tidak memiliki alasan untuk membenci.

"Apakah ini karena Heekyung?" tanya Vhi memastikan. Seperti itulah, gosip internal selalu saja cepat menyebar. Cukup tahu sebab Suga dan yang lain sempat berbincang mengenai kedatangan model cantik itu satu minggu yang lalu.

BLACK MONEY DUSTWhere stories live. Discover now