Mr. Allegro

71.1K 2.7K 52
                                    

"Adrian.. apa ini rumahmu ?" Gadis itu bertanya sambil menatap takjub keseluruhan bagian dalam rumah yang bergaya eropa classic itu.

Adrian mengangguk. "Bukan.. ini rumah papaku" jawabnya sambil terus menuntun gadis itu.

Tak lama Adrian menghentikan langkahnya ketika tiba didepan sebuah pintu besar.

"Ruangan apa ini ?" Tanya gadis itu lagi.

Adrian hanya tersenyum. "Akan kuperkenalkan kau pada papaku"

Tok tok

"Masuk"

Jawab suara dari dalam. Suara yang berat, agak serak dan cenderung maskulin.

Adrian mendorong pintu itu dan kembali menuntun gadis itu.

Seorang lelaki tampak sedang duduk disebuah sofa besar sambil membaca koran didekat perapian.

"Papa aku ingin memperkenalkan seseorang padamu" ujar adrian.

Lelaki yang dipanggil papa oleh adrian itu membalik korannya tak bergeming.

"Siapa ?" Tanyanya tanpa menoleh.

"Akasia papa.. gadis yang pernah kuceritakan saat itu" jawab Adrian mantap.

Lelaki itu kemudian berdiri, ia lantas berbalik dan melangkah mendekat. Akasia terdiam. Matanya melebar ketika menatap tubuh jangkung itu kini sudah ada dihadapannya.

Lelaki itu tersenyum singkat dan mengulurkan tangannya. "Jadi kau yang bernama Akasia.. aku papa Adrian, Allegro"

Tenggorokan Akasia seolah tercekat. Ia berusaha menyambut tangan itu tanpa terlihat gugup meskipun sejujurnya tubuhnya entah kenapa gemetar hebat.

"A.. kasia" jawab gadis itu sambil tertunduk.

Allegro tampak memperhatikan tangan Akasia yang gemetar hebat. "Apa kau sakit Akasia ?" Tanya lelaki itu tampak cemas. Ia lalu melepaskan tangan Akasia dan meraba dahi gadis itu.

Akasia mundur selangkah. Sentuhan tangan allegro bukannya membuatnya jadi lebih baik tetapi malah membuat napasnya bertambah cepat dan membuat jantungnya berdebar hebat.

Lelaki yang disebut papa oleh Adrian itu membuat waktu yang berjalan dikehidupan Akasia seolah berhenti. Akasia kembali menengadah dan menatap Allegro. Lelaki itu bertubuh tegap, mata hitamnya yang terlihat begitu tajam dan seolah menyimpan banyak kegelapan didalamnya. Hanya dalam satu detik langsung membuat perasaan Akasia luluh lantah.

"Akasia kau baik-baik saja ?" Tanya Adrian mulai cemas.

Akasia menoleh menatap Adrian lalu kembali beralih pada Allegro. Dan dalam hitungan detik tubuh Akasia ambruk ke lantai.

***

Adakah yang percaya love at the first sight ?


Mr. AllegroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang