CHAPTER: 32

30.7K 2.6K 973
                                    

OMG UPDATE NYA BERTEPATAN DENGAN ULANG TAHUN KU GUYSS!!🥳🥳

7 APRIL 2005🤭 Ga mau ngucapin gitu??🥺🥺🥺🥺

900 Vote NEXT!!!

Don't forget to comment and vote.

♡♡♡♡

Chapter 31: Melarikan Diri.

♡♡♡♡

"Ma, Viena ada di rumah keluarga Derovana."

"Kamu serius sayang?" tanya sosok wanita yang berdiri di sisi jendela besar kamarnya.

"Aku serius." Sosok yang lebih muda mendekat. Tetapi suara wanita di sisi jendela itu menghentikan langkahnya lebih dulu.

"Orang yang menguping lebih bahaya dari pada musuh kita, Sayang. Jangan lupa tutup pintunya."

Hembusan nafas kasar kemudian dilakukan wanita lebih muda. Dengan cepat ia mengunci pintu yang tadi masih terbuka lebar.

"Apa yang kamu bilang itu betul?"

"Gak salah lagi."

"Baiklah... Ilora, informasi yang bagus," komentar wanita itu dengan senyuman manis.

♡♡♡♡

"Anjing! Jangan di teken! Lo mahhh!" kesal Shaka ketika Rayan mencoba melilitkan perban yang baru pada lengan Shaka.

Padahal baru tadi malam Shaka memakai perban, tapi perban putih itu sudah penuh dengan darahnya. Kini Shaka meminta Rayan untuk mengganti perban itu. Namun seperti ada dendam pribadi Rayan memperlakukannya.

Perban itu ditekan-tekan kuat. Shaka sudah memprotes tetapi Rayan seolah tuli. Bahkan teman-temannya kini mulai menertawainya.

"Dari pada lo semua ketawain gue, mending lo pada pulang deh!" ketus Shaka kesal.

"Tanggung, Ka. Jam 1 malem cuy!" sahut Aska.

"Gue lebih baik di sini ngerepotin orang tua Rayan dari pada pulang malem-malem gini. Apalagi yang lebih serem dari pada mbak Kunti? Ogah gue sumpah!" timpal Jhosep diangguki oleh Aska.

"Terus gue peduli?"

"Wah parah lo, Ka! Kita di sini itu karena cemas sama keadaan lo. Lo nya malah gini."

"Gue kesel lo pada ketawa!" gerutu Shaka.

Mereka tertawa lagi. "Ya gimana ya. Baru kali ini gue liat lo sekarat."

"Arghh, lo mau buat gue mati, Yan?" geram Shaka menahan sakit.

Rayan memutar bola matanya malas. "Dokter bilang harus di tekan pelan biar darahnya tersumbat."

"Dokter bilang pelan, tapi lo kenceng anjing!!"

"Malu lo kalau Viena liat," celetuk Aldo.

"Dia lagi tidur. Gak akan liat gue dalam kondisi kek gini."

"Shaka, aku mau minum..."

Suara Viena tiba-tiba terdengar membuat mereka semua tersentak kaget. Viena muncul diantara mereka. Gadis itu tampak sedang mengucak matanya.

"Muke gile!!" Jhosep terlonjak kaget.

"Gak usah, biar aku sendiri aja deh." Viena hendak melangkah ke dapur, namun saat kegiatan mengucaknya selesai dan matanya melihat Shaka yang tengah telanjang dada membuat ia terkejut.

My Little Girl [Completed]Where stories live. Discover now