CHAPTER: 38

28.3K 2.9K 435
                                    

MAAF BARU UPDATE 🙏🏼😓

Fyi hp ku rusak di bagian konektor (lobang charger) jadi ga bisa nyalain hp selama 2 hari. Tpi sekarang udh diberesin kok!

Jadi bisa up lagi🤗

DON'T FORGET TO COMMENT AND VOTE!!

1K VOTE NEXT!!

bisa jadi besok up klo vote udh nyampe 1k♥

♡♡♡♡

CHAPTER 38: Jealous.

♡♡♡♡

Senin 02/01/2023.

Hari kedua Viena berada di rumah sangatlah luar biasa. Viena kembali mendapatkan kasih sayang dari keluarganya yang dulu sempat hilang. Alice menangis setiap saat, tak percaya Viena kini telah ditemukan walaupun dengan keadaan terluka.

Semuanya kembali normal. Kasih sayang tidak berubah sedikitpun walaupun sudah banyak kejadian yang menimpa mereka. Namun bedanya hidup Ilora kembali seperti dulu, yang tidak terlihat diantara keluarga harmonis ini. Ilora semakin sendiri setelah Mamanya di seret ke kantor polisi.

Gadis itu tak menyangka Mamanya akan melindungi dengan mengatakan Ilora tidak ikut andil dalam kejadian yang menimpa Viena.

Padahal jelas Ilora membantu Viena kabur. Sengaja tidak membawa Viena pulang ke rumah ketika bertemu. Dan memberi informasi tentang keberadaan gadis polos itu pada musuh David.

"Ilora, kata Bunda Ilora harus makan." Viena muncul dari balik pintu. Kamar Ilora tak sengaja terbuka.

"Bunda bakalan dateng sendiri kalau dia inget gue. Dia gak mungkin membebani anak kesayangannya. Terus, ngapain lo? Pura-pura kasihan sama gue?"

Viena mengerucutkan bibirnya. "Aku kasihan beneran," celetuknya lugu.

Ilora terbelalak. "Sialan!"

"Bercanda doang kok. Aku tuh peduli sama Ilora, ya... meskipun Ilora banyak salah sama aku. Aku tahu kok, Ilora emang benci aku, tapi aku sama sekali gak benci Ilora."

Viena tersenyum lembut. "Bagiku Ilora itu sama seperti Kak Vio dan Kak Sean. Ilora saudaraku."

"Bullshit lo! Gak usah cari muka di depan gue! Mending pergi!!"

"Tapi aku beneran—"

"GUE BILANG PERGI!!"

Bugh!

Ilora mendorong keras Viena sampai terjatuh ke lantai dan membentur pinggir pintu. Viena yang terkejut hanya bisa meringis merasaka punggungnya seperti kembali koyak. Luka akibat peluru yang kini dililit perban kembali mengeluarkan darah segar hingga merembes ke dress yang dipakainya.

Bukan hanya Viena, Ilora pun terkejut. Tubuhnya gemetar semua membayangkan semua keluarga memarahinya.

"ASTAGA VIENA!!" pekik Violet sembari membantu Viena berdiri.

"KAK SEAN!! KAK!!"

Tak lama Sean datang dengan wajah panik.

"Kenapa bisa gini?! Ilora, kenapa Viena—"

"Ini salahku, Kak! Tadi gak sengaja keseleo terus kena pintu..." sela Viena cepat diakhiri nada pelan sembari menatap Sean.

"Ya udah kita bawa ke rumah sakit!" ucap Sean yang lalu memapah Viena keluar bersama Violet.

My Little Girl [Completed]Where stories live. Discover now