CHAPTER: 39

28.4K 2.7K 485
                                    

1k vote next👀👀

DON'T FORGET TO COMMENT AND VOTE!!!

Don't judge😌 hargai ya walaupun aneh.

♡♡♡♡

CHAPTER 39: Berjumpa.

♡♡♡♡


Setelah izin dari sang Ayah, gadis barwajah polos itu diantar oleh Kakak laki-lakinya ke rumah teman bisnis yang paling di percaya Ayah mereka. Sebelumnya David sudah meminta tolong pada temannya. Berkata Viena akan tinggal beberapa saat di rumah mereka karena suatu tujuan penting. Tanpa menanyakan lebih dalam keluarga Damelio menerimanya dengan senang hati.

Saat Sean dan Viena datang mereka menyambutnya dengan sangat baik. Padahal yang datang 2 orang tapi mereka memasak seperti untuk satu kampung.

Saat selesai dengan jamuan makan, banyak makanan yang tersisa di meja.

Rages menatap lembut Viena yang berada di sebelah Sean. "Kamu gak usah khawatir Sean. Viena akan kami jaga seperti kami menjaga anak sendiri."

"Benar sekali. Lagi pula kami senang karena akhirnya ada anak perempuan yang tinggal di rumah kami. Rumah kami tidak akan sepi lagi nanti," ujar Yura, istri Rages.

"Tante, aku itu sudah besar. Bukan anak kecil." Viena menatap cemberut Yura yang memancing gelak tawa mereka.

"Tapi kamu seperti anak kecil. Lucu banget, Tante sampai gemas sendiri liatnya."

Sean menatap adeknya, lalu beralih ke depan dimana Rayan tengah duduk tenang di depan Viena yang hanya dibatasi oleh meja makan panjang.

"Tolong bawa Viena ketemu Shaka, Yan."

Rayan mengangguk santai. "Gue gak akan khianati rasa percaya lo."

"Gue gak ngerti apa masalah Shaka sama keluarga gue. Tapi gue harap Viena dapetin apa yang dia pengen sebelum waktu yang bokap gue kasih habis."

Rayan mengerti tanpa berekspresi. Maka dari itu Sean merasa lega jika ia titipkan Viena padanya.

"Kalau gitu gue balik deh..."

"Sekarang banget?" tanya Rayan.

"Nak Sean mau pulang sekarang?" Rages dan yang lain menoleh pada Sean yang bangkit. Mereka serentak mengikutinya. "Apa gak sebaiknya menginap saja ini sudah sore, Nak."

Sean menyungging senyum tipis. "Gak pa-pa, Om. Udah biasa perjalanan malam."

"Kak Sean mau pergi sekarang??" Viena cemberut.

"Iya, Princess. Saat ini Kakak banyaaaak pekerjaan yang harus diselesaikan." Sean memegang bahu Viena lembut. "Nanti kalau urusan Viena sudah selesai di sini, Viena bisa hubungi Kakak lagi oke?"

Viena mengangguk semangat. "Okay!! Terimakasih banyak Kak Sean!! Aku sayang Kakak!!" serunya.

Kedua kakak beradik itu saling berpelukkan erat. Selepas Viena di temukan kembali rasanya Sean berat meninggalkan Viena sendiri dan jauh dari jangkauannya. Namun, Viena meminta keras, keputusannya saat ini menentukan masa depannya.

Dan Sean mengerti kalau Viena tertarik dengan laki-laki yang telah menyelamatkannya. Begitupun dengan Shaka.

♡♡♡♡

Hari ini Viena mengikuti Rayan ke sekolah. Rayan sudah berjanji akan mempertemukan Shaka dengannya selepas pulang sekolah. Namun gadis itu merengek, membuat Rayan tidak bisa berkutik karena permintaannya. Alhasil kini mereka berangkat bersama ke sekolah dengan motor kesayangannya.

My Little Girl [Completed]Where stories live. Discover now