Chapter 4

6.8K 696 26
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang salah.

Sudah di revisi ulang ygy!

HAPPY READING

🍁🍁🍁🍁🍁

"SHERINA..." keluarlah sebuah suara yang menggelegar bak Tarzan yang sedang mencari Jasmine di gua hantu.

"Hadir, Pak! Hadir!. Saya di sini ga usah teriak-teriak kali, bikin telinga anak orang budek aja, elah!" Ucap Sherina mengusap telinganya yang berdengung.

"Kamu lagi! Kamu lagi ya!? Apa ga capek kamu dan dua buntut cabe-cabean kamu itu buat masalah dan selalu masuk BK, hah?!", Tanya Pak Hartono.

"Bosen sih, Pak. Cuma saya ini masih penasaran sama kepanjangan dari BK itu apa sebenarnya, makanya saya jadi langganan BK untuk mencari tahu apa kepanjangan dari BK," jawab Sherina sambil memberikan alasan yang tak masuk akal.

"Di sini ada yang tahu kepanjangan dari BK?" Tanya Pak Hartono pada dua teman cabe-cabean Sherina.

Eits! Mereka berdua itu bukan cewek cabe-cabean ya, lebih tepatnya adalah cowok cabe-cabean yang sudah menjadi teman Sherina dari zaman seperpopokan sampai mereka nge-jamet bareng. Kemanapun Sherina pergi pasti ada mereka. Masalah orientasi seksual masih secret ya.

"Bakwan kryuk, Pak!" Jawab Awan.

"Bagus!"

"Burger King, Pak!" Jawab Badai.

"SANGAT BAGUS! ADA YANG LEBIH GOBLOK DARI MEREKA BERDUA?! AAHH!! bunuh saya! Bunuh saya cepat!. Capek saya..." Ucap Pak Hartono frustrasi menghadapi ketiga murid nakal bin bloonnya itu.

"Ga mau ah, Pak! Nanti saya masuk neraka pula gegara bunuh, Bapak. Dosa saya aja masih menumpuk setinggi gunung Uhud," ucap Awan.

"Pak? Kalau capek itu istirahat bukannya marah-marah. Mati gara-gara darah tinggi baru tahu rasa, Bapak," ucap Badai.

"Lagian Bapak kalau capek, ya ga usah ngehukum kita-lah! Gitu aja kok repot. Yang simpel itu jangan dibawa ribet deh, Pak!" Ucap Sherina meletakkan kedua kakinya diatas meja di ruang BK.

Tak

Kaki Sherina dipukul menggunakan rotan kesayangan Pak Hartono dan membuat Sherina meringis sakit. Sedangkan kedua temannya malah tertawa, tapi karma itu berlaku kan? Bibir keduanya juga ikut di pukul oleh Pak Hartono dan membuat keduanya mesem-mesem.

"HAHAHAHA... UHUK-UHUK!! amer, woy! Amer!" Teriak Sherina menepuk lengan Badai di samping kirinya.

"Mikir lah, anjing! Mana ada amer di sekolah!" Ucap Badai menoyor kening Sherina.

"Sudah! Diam-diam!!" Pak Hartono memukul-mukul meja dengan rotannya, menghentikan tingkah anak muridnya itu.

"Bapak ga habis pikir sama kalian bertiga, hari pertama Sherina masuk kalian udah buat anak orang masuk rumah sakit, dua Minggu yang lalu kalian hilangin celana dalamnya Pak Supri dan sekarang... Ini yang paling parah! KALIAN NONTON BOKEP! KENAPA NONTON BOKEP DI SEKOLAH HAH?! Kalian tahukan kalau hal itu di larang di sekolah?!" Tanya Pak Hartono tegas dengan wajah garang seperti Kak Ros di Upin dan Ipin.

"Berarti kalau di luar sekolah boleh nonton dong, Pak?" Tanya Sherina dengan wajah sok polosnya, padahal minta di polosin.

Pak Hartono menepuk keningnya," ga gitu juga konsepnya, Juminten! Sekarang jawab pertanyaan Bapak!. Kenapa kalian nonton bokep di sekolah?"

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora