Chapter 14

1.3K 148 6
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang salah.

Jangan lupa vote dan komen ygy!

HAPPY READING

🍁🍁🍁🍁🍁

Suasana di pasar malam begitu ramai di kunjungi oleh orang-orang dari berbagai usia. Termasuk Sherina dan Xavier, kedua pasangan kekasih itu menikmati malam Minggu berdua di pasar malam.

Mereka menikmati semua permainan yang ada di pasar malam dengan bahagia. Bahkan keringat membasahi wajah keduanya, Xavier mengambil inisiatif untuk mengelap keringat di wajah Sherina dengan kaos hitam.

"Seneng banget pacar saya kayaknya, hm? Sampe keringetan gini," ucap Xavier menyerahkan sebotol minuman untuk gadisnya.

"Seruuu banget! Kapan-kapan ke sini lagi ya," ujar Sherina.

"Tentu. Apapun untuk kamu, sayang," Xavier tersenyum lembut pada kekasihnya.

"Sayang?" panggil Xavier.

"Hmm?"

"Saya boleh minta peluk ga?" tanya Xavier.

Sherina menutup botol minumannya lalu mendongak menatap sang kekasih," biasanya juga Langsung peluk aja, tumben minta izin dulu?"

Tak menjawab pertanyaan tersebut, Xavier langsung menarik Sherina ke dalam pelukannya. Ia memeluk Sherina dan menumpuhkan dagunya di bahu Sherina. Sherina yang merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pacarnya itu membawa Xavier menjauh dari keramaian dan duduk di bawah pohon tak jauh dari pasar malam.

"Kamu kenapa?" tanya Sherina hendak melepaskan pelukan Xavier namun Xavier menahannya dan terus memeluk tubuh mungil Sherina dengan erat.

"Jangan di lepas! Biarin kayak gini sebentar aja. Saya butuh pelukan kamu sayang, peluk saya sayang," ucap Xavier yang langsung dituruti oleh Sherina.

Sherina memeluk Xavier dan mengusap-usap punggung lebar itu dengan lembut. Xavier menikmati usapan lembut itu dengan menutup matanya.

"Saya lelah sekali, sayang," adu Xavier pada Sherina.

"Istirahat. Saat lelah tubuh butuh istirahat. Bahkan ketika kita menghadapi sesuatu yang membuat kita lelah dengan keadaan kita. Walaupun lelah itu adalah lelah fisik dan lelah batin, tubuh manusia juga butuh istirahat," ucap Sherina.

"Rasanya saya mau mati saja."

"Terkadang seberapa besar masalah yang kita hadapi, kematian bukanlah solusinya. Aku emang ga tahu masalah apa yang lagi kamu hadapi, sampe kamu lelah kayak gini. Aku cuma mau bilang jangan pernah putus asa ya," ucap Sherina mengusap surai Xavier.

Sherina menangkup wajah Xavier, melepaskan kacamata yang membingkai mata indah Xavier dan mengecupnya dengan lembut.

"Jangan pernah menyerahkan dengan keadaan, karena badai pasti akan berlalu," ucap Sherina mengecup pipi Xavier dan Xavier menganggukkan kepalanya.

Sherina mengacak-acak rambut Xavier gemas. Xavier mengambil tangan Sherina membawanya ke bibirnya lalu ia kecup dengan mesra berkali-kali.

"Gemesin banget sih tangannya, pengen tak makan deh," ujar Xavier menghirup dan menggigit-gigit kecil tangan mungil itu.

"Kakak!"

"Bercanda sayang," ucap Xavier.

"Sayang? Kamu ga akan ninggalin saya kan?" tanya Xavier.

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Where stories live. Discover now