Chapter 12

4.2K 451 19
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang salah.

HAPPY READING

🍁🍁🍁🍁🍁

Semesta itu lucu ya? Aku suka sama kamu, eh kamu nya ga suka aku. Gimana dong?

🍁🍁🍁🍁🍁

"Udah belum?"

"Belum, ini dikit lagi. Agak susah, By."

"Ahk! Sakit banget ini, lho!" Sherina mengerang kesakitan.

"Padahal saya udah pelan, lho!" ucap Xavier.

"Pelan apanya! Kasar begitu!"

"Kamu ini orangnya ga sabaran, saya pelanin kurang kenceng kata kamu, ga terasa. Terus saya tekan sedikit kencang, kamu bilang saya kasar," ucap Xavier

"Ya di usahain kek, biar ga pelan amat ga kasar juga, yang penting keluarnya enak!" Sherina memukul kepala Xavier.

"Ini udah pelan, kok!"

"Awsh, sakit, hiks!" tangis Sherina.

"Sakit banget ya, sayang? Saya minta maaf ya udah nyakitin kamu," ucap Xavier mengusap kepala Sherina dengan lembut.

"Iya... Sakit banget."

"Makanya, udah saya bilang kan jangan pecicilan! Kamunya ga mau dengerin saya. Lagian kamu ini ada-ada aja, kok bisa sih kakinya sampe bisa masuk ke dalam pot segala, hm?" tanya Xavier setelah berhasil mengeluarkan pot bunga dari kaki Sherina.

"Hiks! Ga tahu! Tiba-tiba waktu aku mundur kaki aku langsung masuk ke dalam pot, sakittt..." ringis Sherina melihat darah yang keluar dari pergelangan kakinya.

Xavier mengusap pipi Sherina yang di basahi air mata dengan lembut," jangan nangis lagi, sekarang kita obati ya lukanya. Supaya nanti ga infeksi."

🍁🍁🍁🍁🍁

Sedangkan di kediaman Sherina, orang-orang rumah sedang gelisah memikirkan kemana Sherina pergi. Mereka sudah mengarahkan bodyguard untuk mencari putri satu-satunya Heaven yang belum pulang.

Dan sampai sekarang ini mereka belum juga mendapatkan kabar di mana keberadaan Sherina. Elang sendiri dibuat tidak tenang karena Sherina, ia berpikir kalau Sherina tidak pulang karena marah padanya yang tadi memilih mengantarkan kekasihnya terlebih dahulu dibandingkan gadis itu, Adeknya.

"Bagaimana ini? Sampai sekarangpun Sherina belum kembali. Apa kita lapor polisi saja?" usul Airlangga.

"Mana bisa, ini belum 2 kali 24 jam. Walaupun kita buat laporan kehilangan, polisi juga tidak akan mau memprosesnya," ucap Heaven.

"Apa Sherina punya teman dekat? Siapa tahu aja dia bersama temannya," ucap Airlangga.

"Sejauh yang Venus ketahui, Sherina ga punya teman dekat kecuali Badai sama Awan. Tapi, Badai sama Awan pulang terlebih dahulu karena mereka bilang ada acara keluarga, Pah. Jadi, kemungkinan besar Sherina ga ada sama mereka," jawab Venus.

"Dad... Gimana kalau Sherina kabur dari kita? Elvan takut, Dad," ucap Elvan menggigit kukunya gelisah.

"Apa yang kamu bicarakan, Elvan?! Tidak mungkin Adek kamu kabur dari kita. Selama ini hanya kita yang Sherina kenal karena Daddy ga pernah mengenalnya pada keluarga kita yang lainnya," ucap Heaven membantah asumsi Elvan.

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt