Chapter 9

5K 458 14
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang salah.

HAPPY READING

🍁🍁🍁🍁🍁

Aku hanya mampu melihatmu berbagai dengan orang lain, bukan denganku.

🍁🍁🍁🍁🍁

Sherina, Awan dan Badai duduk di kantin sambil menyantap makanan mereka. Kalau Awan dan Badai memakan satu mangkuk mie ayam beda lagi kalau si mungil sahabat mereka yang sudah menghabiskan tiga mangkuk mie ayam tanpa sisa dan juga dua gelas es teh manisnya.

Sungguh luar biasa nafsu makan Sherina sehingga membuat keduanya geleng-geleng kepala. Apakah perut kecil tersebut bisa menampung makan sebanyak itu? Ajaib sekali gadis ini, pikir keduanya.

"Rakus apa laper, Mbak?" tanya Badai.

"Laper banget anjing!" jawab Sherina.

"Heh! Mulutnya!" ucap Awan mengeplak bibir Sherina.

"Sialan banget tuh guru! Masa gue di suruh bersihin kamar mandi sampe wangi, belum lagi dia juga nyuruh gue buat motong rumput di taman lagi!" kesal Sherina menyeruput es teh manisnya.

"Lo sih juga jahil banget. Baru seminggu tu guru ngajar di sini Lo udah ngerjain dia. Bukan sekali doang malah, tapi beberapa kali. Ga puas Lo selalu di hukum sama, Pak Liam? Kurang-kurangin lah kenakalan Lo itu," ucap Awan.

"Ga bisa! Salah tu guru sok ganteng kenapa dia hukum gue waktu dia pertama kali baru dateng ke sekolah kita. Ga bisa dibiarin! Gue bakalan buat dia ga betah ngajar di sini," tekat Sherina.

"Salah Lo sendiri kenapa waktu Pak Liam lagi kencing Lo ambil celananya? Mana sempak dia Lo gantungin di pagar lagi," kekeh Badai saat mengingat celana dalam milik Pak Liam tergantung di pagar sekolah.

"Eh, tapi ya, bro. Gue kayak familiar gitu sama namanya Pak Liam kayak ga asing gitu," ucap Sherina.

"Sejak kapan emangnya Lo kenal Pak Liam? Bukannya dia baru di sini? Pak Liam kan pindahan dari Singapura," ucap Badai.

Sungguh Sherina seperti tidak asing dengan nama Pak Liam, guru barunya itu. Seorang guru baru berusia 23 tahun yang baru saja di pindah tugaskan ke Indonesia dan mengajar di sekolahnya.

"Nama panjang Pak Liam siapa ya?" tanya Sherina.

"Liammmmmm..." jawab Awan dengan nada berirama dan langsung saja rambutnya di jambak oleh Sherina.

"Bukan gitu juga ege! Nama lengkapnya siapa?!"

"Auw, sakit, Na! Lepasin dulu."

Awan berusaha melepaskan jambakan Sherina di rambutnya. Rasanya rambutnya mau lepas dari kepalanya. Sadis sekali anak gadisnya Bapak Heaven ini.

"Kalau ga salah nama lengkap Pak Liam itu, Maxiliam Sagitarius Handoko," jawab Badai.

Maxiliam Sagitarius Handoko? Bukannya itu nama antagonis pria yang suka sama si Venus? Kok, jadi guru sih? Liam itu kan sama kayak si Venus sama Nagara, seorang pelajar juga. Kenapa malah jadi guru? Umurnya mana jauh banget lagi, cocok banget jadi sugar Daddy," batin Sherina yang baru mengingat kalau Pak Liam guru matematikanya itu adalah antagonis pria gay yang sangat menyukai Venus dan menjadi saingan berat Nagara.

Maxiliam digambarkan sebagai antagonis jahat yang kejam. Dia juga sangat licik dan akan melakukan segala macam hal untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Di novel di ceritakan kalau Liam itu sengaja pindah ke SMA Athens hanya untuk bisa dekat dengan Venus.

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ