Chapter 10

6.2K 548 101
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang salah.

HAPPY READING

🍁🍁🍁🍁🍁

Kadang mandiri, kadang butuh sandaran, kadang juga kesepian. Emang boleh hidup se-enggak konsisten ini?

🍁🍁🍁🍁🍁

Sherina melarikan diri dari kejaran Nagala yang terus mengejarnya. Namun, entah mengapa kaki pendek gadis itu sangat lincah berlari. Bahkan Nagala sampai kehilangan jejak Sherina. Tidak tahu saja kalau Sherina kembali ke tempat mereka bertemu tadi.

Baru saja ia dapat bernafas lega karena berhasil lolos dari kejaran Nagala, nasib sial lagi-lagi menghampirinya. Sherina menabrak salah satu gurunya dan entah sengaja atau tidak gurunya itu mendorong tubuh Sherina hingga telapak tangan Sherina terluka mengeluarkan darah karena bergesekan dengan keramik yang rusak.

"Anjir! Sakit banget, cok!" ringis Sherina.

"Caper!"

"Muke Lo caper?! Udah situ yang dorong gue malah ngatain gue caper. Lo kali yang caper, dasar guru goblok!"

Gurunya pun melotot kan matanya saat Sherina berani mengatainya goblok. Berani sekali muridnya ini. Tidak tahukah dia kalau ia termasuk salah satu jajaran guru yang ditakutkan oleh siswa-siswi? Minta di hukum emang.

"Berani kamu sama saya, Sherina," sang guru mengeram tertahan.

Sherina bangkit dari jatuhnya dan berkacak pinggang. Ia ini gadis anti menye-menye yang kalau jatuh dikit langsung nangis, ia gadis terkuat di dunia dan hanya satu-satunya. Ia menatap gurunya dengan wajah yang dibuat segarang mungkin seperti Kak Ros nya Upin dan Ipin.

"Kenapa emangnya kalau gue berani sama Bapak. Asal Pak Liam tahu aja gue ga takut sama Bapak. Kita sama-sama makan nasi kok, kecuali kalau Bapak makan beling terus gue makan nasi baru gue takut. Takutnya Bapak masih satu keluarga sama Limbad," jawab Sherina menatap Liam tanpa rasa takut.

Walaupun di novel Liam ini di gambarkan kalau ia itu sangat kejam, licik, dan kalau menghabiskan lawan tidak pernah memandang buluh. Laki-perempuan pasti dia habisin. Sherina tidak takut. Ganteng sih tapi suka sama batang plus psikopat lagi.

"Kamu! Ga ada takut-takutnya ya sama saya. Mana ga ada sopan santun ngomong sama yang lebih tua," ucap Liam.

Sherina memutar bola matanya malas," ya-ya! Si paling-paling tua, deh. Ngapain takut, mati tanam!"

"Oh ya, Pak. Yang ga punya sopan santun itu, Bapak. Kalau emang Bapak ga mau gue nyentuh Bapak atau Bapak jijik kalau bersentuhan sama lawan jenis, minimal jangan kasar kan bisa! Ga perlu dorong-dorongan dan gue ini ga caper ya sama Bapak. Jadi, jangan ke-PD-an deh! Sok cakep bener ni human satu!" lanjut Sherina.

Liam tak habis pikir dengan muridnya ini. Sebenarnya apa yang Ibu gadis itu ngidam kan sewaktu hamil dia sih? Apakah bon cabe level seribu atau cabe rawit sekilo? Omongannya pedas sekali, seperti komentarnya netizen.

Lantas Liam menatap telapak tangan Sherina yang mengeluarkan cairan kental berwarna merah. Ia membelalakkan matanya saat melihat itu, apakah ia tadi mendorong Sherina begitu kuat? Ya mikir lah anjing! Lo itu cowok berotot ngedorong cewek bertulang kering kayak Sherina, otomatis melayang dah tu anak.

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Where stories live. Discover now