Chapter 25

218 29 0
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang typo.

HAPPY READING

🍁🍁🍁🍁🍁

Sherina dan Awan malam ini sudah berencana untuk menginap di rumah Badai guna menemani cowok itu dirumahnya, sebab kedua orangtuanya sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Jadi Badai minta di temani oleh kedua sahabat sejati sehidup semati nya.

Sherina sudah berada di rumah Badai sejak Magrib tadi, sedangkan Awan entah kemana anak itu belum sampai -sampai juga. Dan saat keduanya sedang main PS, tiba-tiba saja Awan muncul melalui jendela mengejutkan mereka berdua.

"Awan?"

"Selamat malam, Wan Bakwan. Kabarnya baek?" ucap keduanya.

"Bisa ga pintunya di buka? Gue mau masuk jadi susah," ucap Awan yang datang dengan piyama beruang.

"Sorry, pintu rumah gue cuma di sediakan untuk manusia," ucap Badai dengan wajah menjengkelkan, tak lupa cowok itu menggunakan piyama bergambar sapi.

"Emangnya Awan bukan manusia ya?" tanya Sherina.

"Lo kira gue bukan manusia apa? Emangnya gue tokek apa," ucap Awan menekuk wajahnya kesal karena tidak di bukakan pintu tadi.

Padahal ia sudah mengetuk-getuk, gedor-gedor, juga melempar dengan sendal jepit, balok kayu dan batu batako. Untung saja rumah mewah Badai tidak di siram pakai bensin oleh Awan.

"Ya ga lah! Masa gue tega nyamain Lo sama tokek, kan kasian tokeknya harus bersaing sama Lo," ucap Badai.

"Asem!!"

Awan berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya menuju ke arah sofa dan membanting kasar badannya." Gimana kalau Badai kita usir aja, Na?"

"Lo mau ngusir tuan rumah? Lo di sini tamu ya, ga ada sopan-sopannya Lo sama gue. Mau gue masukin kedalam botol Lo?!" ujar Badai pada Awan.

"Eh! Gue masih kesel sama Lo ya, sehina itukah gue sampe gue harus masuk lewat jendela? Berasa jadi maling gue, Cok!" ucap Awan sok ngenes.

"Rumah-rumah gue! Ya suka-suka gue lah, mau apa Lo?" Sherina menatap keduanya bingung.

"Gue tuh sebenernya ga suka sama Lo! Gue temenan sama Lo karena kasihan aja waktu lihat Lo lagi main air comberan sendirian kayak anak buangan. Makanya gue ngajakin lo buat jadi temen gue," ucap Badai.

"Heh! Anak dugong! Lo kira gue suka sama Lo? Sorry yee! Gue juga ogah temenan sama Lo!" ucap Awan.

"Ya udah kalau Lo ga suka sama gue, pergi Lo dari rumah gue!" usir Badai menunjuk ke arah pintu.

"Lo---"

"STOPPP... kawan-kawan, please deh ah! Gimana kalau kalian berantemnya di tempat yang berbeda aja, Badai di Cikarang, nah Awan di Cikampek. Nanti berantemnya lewat video call aja!" ucap Sherina menghentikan perdebatan keduanya.

Awan dan Badai menatap Sherina," lagi dapet Lo ya? Sensi amat natapnya," ucap Awan.

Sherina berkacak pinggang di depan mereka," gimana gue ga sensi! Lo berdua berantem mulut dari tadi, kagak anggap gue. Ngenes banget gue, njirrr..."

Akhirnya keduanya pun saling maaf-maafan, karena tidak mau membuat Sherina menjadi ngenes melihat mereka berantem. Kasian Sherina -nya.

"Wan? Gue denger-denger lo udah berhasil jadi penyanyi setelah diundang ke acara Pagi-pagi stres ya?" tanya Sherina pada Awan.

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Where stories live. Discover now