chapter 7

6.5K 634 32
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi Kalau ada kata atau kalimat yang salah.

Happy reading

🍁🍁🍁🍁🍁

Aku selalu berdoa pada Tuhan -ku, semoga kamu bahagia dengan pilihanmu.

🍁🍁🍁🍁🍁

Sherina berjalan di koridor sekolah sambil menggerutu tidak jelas. Pasalnya pagi ini di buat bad mood oleh para laki-laki yang ada di rumahnya. Mereka tadi pagi berebut ingin mengantarnya ke sekolah sampai ada adegan tarik menarik tangannya. Di kira tangannya ini tali tambang kali di tarik.

Asyik mendumel dan menggerutu tidak jelas. Sherina sampai tidak melihat jalan dan malah menabrak sesuatu yang bidang, empuk tapi keras dan tentunya membuatnya hampir terjatuh kalau saja tangan kekar itu tidak menahan pinggang kecilnya.

Sesaat Sherina terpana dengan wajah tampan paripurna milik seorang laki-laki yang menatapnya datar tak berekspresi di balik kacamata beningnya itu. Sampai dia sadar ketika laki-laki itu berdehem.

"Maaf," ucapnya singkat masih menatap datar Sherina." Kamu baik-baik aja?"

"Buta mata lo?! Jidat gue sakit tahu! Pasti merah ni," ucap Sherina jutek sambil mengusap jidatnya yang sakit entah benar atau hanya modus untuk dekat dengan cogan.

"Huff... Sembuh~" laki-laki itu mengusap dan meniup jidat Sherina yang sedikit memerah.

Sherina malah terdiam kaku saat laki-laki itu mengusap dan meniup jidatnya. Kok ada cowok semanis cowok di depannya ini sih? Jadi pengen buka Harem Uke kan, Sherina mana tahan dia kalau lihat yang bening-bening. Ada yang manis-manis sikat, babat habis.

Melihat Sherina yang terdiam, laki-laki itu memilih untuk meninggalkan Sherina sendiri di tengah koridor. Dirinya tidak peduli, yang terpenting kan dia sudah minta maaf dan bertanggung jawab dengan mengusap dan meniup jidat merah Sherina.

Laki-laki itu menghirup tangannya yang baru saja mengusap jidat Sherina dan tersenyum lebar dengan mata terpejam. Dan setelah itu laki-laki tersebut menghilang dari hadapan Sherina.

"Lho? Kemana tuh cogan? Main ngilang aja kayak jailangkung. Mana belum kenalan sama tukar nomor wa lagi, shibal deh!" Ucap Sherina meninju udara kosong.

"Woi, Sherin!!" Teriak seseorang.

"Apa sih bangsat?!" BUGH, Sherina meninju orang yang meneriaki namanya, bukan di perut lebih tepatnya di bawah perut laki-laki itu, aset berharganya.

"Fuck... Awan junior~" desis Awan merasa sakit yang luar biasa di bagian intinya akibat pukulan dari sahabat tercintanya.

"Astaga!! Awan... Sorry, Wan. Gue kagak sengaja," Sherina terlihat syok dengan apa yang telah dia lakukan, berbeda dengan Badai yang tertawa melihat penderitaan Awan.

"Hahahajing!! Ngakak gue lihat Lo, mati dah tu bibit-bibit unggul Lo. Terus kagak bisa punya anak deh, hahaha..." Ucap Badai tertawa.

"Naaa... Tanggung jawab Lo..." Geram Awan menahan sakit dan menatap tajam Sherina.

"I-iya, Wan..."

🍁🍁🍁🍁🍁

"Eummm... Enak. Yang kenceng dikit napa," ucap Awan.

"Ini udah lumayan kenceng, ege! Tapi enak kan pijitan gue?" Tanya Sherina.

Awan mengangguk kepalanya,"enak, enak banget. Kalau gini, gue bakalan tiap hari minta dipijitin sama Lo."

MY BELOVED GIRL [transmigrasi] (Sakuel: Tentang Rasa)Where stories live. Discover now