BAB 2. 1005

17 16 6
                                    

"Kelas satu belajar enam mata pelajaran, kelas dua belajar tiga mata pelajaran yang paling kalian kuasai, kelas tiga hanya belajar dua mata pelajaran pilihan. Dari dua mata pelajaran ini, kelak kalian akan menjadi guru di mata pelajaran yang paling kalian kuasai." 995 mulai menjelaskan tentang mata pelajaran seusai memperkenalkan dirinya serta guru-guru lainnya.

"Karena kalian sudah kelas tiga, saya yakin kalian sudah mengerti tentang sekolah kita yang tergolong unik ini. Langsung saja saya mulai pengumuman pembagian kelas," lanjutnya dengan penuh semangat. Sepertinya dia sangat tidak sabar ingin keluar dari Pulau Surga, hanya saja setahuku dia akan kembali terkurung di Pulau Sebelah, sebut saja begitu karena aku tidak tahu pasti nama pulau yang menampung para korban seleksi alam.

Sebagai mata-mata, setelah mengabdi sebagai guru selama satu tahun, 995 akan menjadi korban seleksi alam dan dibawa ke pulau sebelah. Katanya dia dijanjikan kehidupan yang nyaman dan aman di sana, tapi harus rela terpisah dengan orang tua dan anaknya kelak.

Peraturan yang aku tahu seperti ini, keponakan korban seleksi alam akan direkrut menjadi mata-mata, lalu keponakan mata-mata akan menjadi korban seleksi alam, begitulah seterusnya. Mereka akan tinggal di pulau sebelah yang disiapkan khusus untuk para korban seleksi alam. Aku tidak tahu pasti seperti apa pulaunya, sepertinya pulau itu sama anehnya dengan Pulau Surga alias tempat tinggal para murid Wonderland Academy.

Seleksi Alam, aku tahu hal ini saat aku naik kelas dua. Salah satu teman sekelasku menghilang, dan teman yang paling akrab denganku berduka karena kakaknya juga menghilang. Saat itulah salah satu guru memberi tahu kepada kami bahwa setiap tahun akan ada korban seleksi alam di setiap angkatan, akan ada empat orang yang menghilang di kelas kami selama kami berada di pulau ini.

Rasa penasaran membuatku bertekad untuk menyelidiki kasus ini. Penyelidikan satu tahun ini tidak sia-sia, karena aku dan beberapa rekanku menemukan petunjuk. Pola para korban seleksi alam pertahun, fakta tentang adanya mata-mata dari kalangan murid yang mengawasi kami, bahkan kami tahu jalan rahasia menuju pulau sebelah tempat disembunyikan para korban seleksi alam.

Fakta terakhir adalah hal yang paling aku hindari, andai aku bisa mengulang waktu, lebih baik aku tidak tahu apa-apa. Berkat mengetahui jalan menuju pulau sebelah, aku harus merelakan kepergian sahabatku, dia bertukar posisi dengan korban seleksi alam di kelas kami, menuju pulau sebelah agar bisa bertemu orang tuanya. Harusnya aku bahagia karena dia sudah bahagia di sana bersama keluarganya, tapi aku tidak bisa menghilangkan rasa rindu yang terus menghantui sejak kepergiannya. Dia lebih dari sekadar sahabat, 1001 adalah gadis yang sangat aku cintai.

"Murid yang akan ikut di kelas saya adalah 1006. Kamu beruntung jadi murid satu-satunya di kelas ini yang belajar dengan guru terbaik seperti saya." 995 mengakhiri pidatonya dengan percaya diri. Syukurlah aku dan 1003 tidak menjadi muridnya, tadinya kukira dia akan menjadi Guru Pengintai mengingat dia adalah mata-mata yang pasti sangat menguasai pelajaran ini.

995 adalah guru yang paling aku hindari, tidak, pertemuannya dengan 1003 adalah hal yang harus dihindari. 995 adalah teman 1001, dia mengira 1001 adalah mata-mata, karena itu dia sering melatih 1001 agar bisa menjadi pengintai yang baik, berkat dia juga kami akhirnya tahu ada mata-mata di kalangan murid yang selalu mengawasi kami.

Pulau Surga hanya diisi flora dan fauna, manusia? hanya murid Wonderland Academy yang ada di pulau ini. Para murid yang baru lulus, diharuskan mengabdi selama satu tahun, menjadi guru di sekolah ini. Sekolah ini punya peraturan ketat, termasuk larangan memberitahu identitas diri. Karena itulah kami harus terbiasa saling memanggil dengan nomor induk siswa. Seragam kami bahkan sudah seperti ninja, tertutup rapat dari ujung kaki sampai kepala, hanya menyisakan sedikit ruang terbuka untuk mata. Bagaimana cara kami mengenali teman selain dari melihat bentuk matanya? tentu saja dari suara dan sifat setiap orang tentu berbeda.

Tadinya aku mengira ada semacam cctv atau pengawas untuk mengawasi kami agar tidak melanggar peraturan sekolah, ternyata mereka merekrut mata-mata dari kalangan murid untuk mengawasi teman sekelasnya. Berarti pulau ini benar-benar hanya muat untuk 34 manusia, 10 murid kelas satu, 9 murid kelas dua, 8 murid kelas 3, dan 7 orang guru, makanya mereka tidak bisa mengirim orang untuk mengawasi kami, tetapi langsung diawasi oleh para mata-mata yang merupakan murid.

Pertemuan 1003 dan 995 bisa menjadi bom waktu untukku dan timku, karena 1003 sedang bertukar peran dengan 1001. 1001 menjadi korban seleksi alam menggantikan 1003, dan 1003 harus menggantikan 1001 menjadi murid. 995 bisa curiga jika 1003 terlihat berbeda dari teman yang selama ini dia kenali. Agak merepotkan, dan aku kasihan pada 1003 yang harus berpura-pura menjadi 1001 selama dua tahun kedepan. Dia harus mengubah kebiasaannya agar tidak ada yang curiga tentang pertukarannya dengan 1001.

"1000, kalian pasti mudah untuk mengingatnya bukan? Aku adalah Guru Pengintai. Jangan kira hanya laki-laki yang bisa menguasai pelajaran sulit ini, aku adalah bukti nyata bahwa perempuan juga bisa menjadi pengintai. Selamat untuk murid-murid yang akan bergabung dalam kelasku, 1001, 1005, 1008, 1009. Masa depan yang luar biasa telah menanti kalian."

1001 yang sebelumnya belum menemukan mata pelajaran pilihan di kelas dua, kini mendapat mata pelajaran pilihan di kelas tiga, sayangnya salah satu mata pelajaran pilihannya adalah pengintai. Tidak heran, sejak dilatih olehku dan 995, dia cukup menguasai mata pelajaran yang satu ini, masalahnya adalah perannya kini digantikan oleh 1003 yang sama sekali tidak menguasai mata pelajaran ini. Andai mereka tidak bertukar peran, pasti tidak akan jadi serumit ini, tapi karena sudah terlanjur, aku harus melatih 1003, dia tidak boleh gagal dalam kelas ini.

SELEKSI ALAM 2 [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang