06. a Ballroom That Squealed The Pride

19 10 0
                                    

Gemerlap batu mengkristal memenuhi untaian bendera yang di panjang di seluruh ibukota Bethuthia. Suara kibaran bendera juga terdengar megah di seantero kerajaan.

Bangunan broken white menjulang mulai terlihat dari balik awan, para rakyat di luar ibukota biasanya melihat istana sebagai sebuah gunung itu sendiri dan ibukota adalah bukit-bukitnya. 

Sedang mereka yang berada jauh di lembah, hanya bisa berandai menjadi anggota kerajaan yang setiap hari bisa merasakan manis gula kapas di sekeliling puncak istana. 

Para bangsawan dari luar negeri yang berkunjung, memiliki julukan tersendiri untuk istana kerajaan Yeaston. Yaitu, 'Istana Semegah Bulan'.

Memandang betapa jernihnya hari ini, membuat tidak hanya rakyat biasa yang sesaat mensyukuri hidupnya. Namun, bagi para bangsawan juga. ibukota jauh lebih sibuk hari ini, mulai dari satu kediaman ke kediaman lain, hingga jalanan dan tempat-tempat umum. 

Pada pertemuan terakhir ini, ketiga pangeran akan memilih calonnya. 

Untuk para gadis bangsawan lain malam ini adalah penentuan akan nasib mereka selanjutnya. Sedangkan untuk yseult malam ini adalah yang terakhir dan satu-satunya kesempatan. 

Ia terlambat mengetahui mengenai mekanisme sihir putih, satu-satunya harapan untuk menyelamatkan Keegan. Tetapi seharusnya keterlambatan bukanlah akhir.

Untuk pertama kalinya ia akan mati-matian menjadi gadis idaman seseorang. 

Seperti saat ini, yseult sedang menahan diri untuk tidak menendang salah satu pelayan yang sedang mengikir tumitnya. Selama di hutan ia jarang sekali memakai alas kaki, terutama ketika berlatih disekitaran rawa. Lama kelamaan kakinya berubah menjadi lebih tebal dan tidak feminim.

Di arah sampingnya, pelayan lain sedang memberikan cat tambahan pada rambutnya. Melapisinya berkali-kali, menghalau warna rambutnya yang menghijau secara alami. 

Tak lupa beberapa lainnya yang sedang membuat nails art, mencabuti bulu kaki, dan tak lupa seseorang juga sedang membacakan topik-topik hangat di kalangan para gadis kerajaan. 

Tak jauh darinya, senan melihat ngeri ke arah kakaknya. Ia salut pada yseult yang hanya menutup mata dan mengeraskan wajahnya, tak berekspresi apapun lagi. 

"Oh benar juga, kak kau mau pakai gaun seperti apa? Untuk model aku punya banyak referensi" 

Senan mendekati kakaknya dan memperlihatkan lukisan kertas untuk beberapa model gaun. 

Yseult buta mode. Ia tidak tahu apa bagusnya kesemuanya itu, kesan yang bisa ia dapat adalah yang ini seperti lobak, yang itu seperti lapisan ratus selimut, lainnya seolah terbuat dari sarang laba-laba. Yseult tidak bisa memilih.

"Menurutmu mana yang paling menarik perhatian" yseult mempercayakannya pada selera Senan. 

"Mmh, menarik perhatian siapa? Saat ini sudah ada beberapa calon yang sepertinya menarik perhatian para pangeran. Terutama Rue dari keluarga Fleischer. Dia kandidat terkuat, aku belum pernah melihatnya tetapi katanya dia seindah permata gantung tongkat raja. Sangat bersinar" 

Yseult membuka matanya mendengar itu. Sedari 5 hari lalu ia mempelajari berbagai kebiasaan dan topik-topik seputar kerajaannya. Permata gantung tongkat raja adalah permata terbaik di dunia, semua orang mengelu-elukan permata itu, dan seringkali membuatnya menjadi kata ganti dari keindahan paripurna. 

Tidak bisa. Ia tidak bisa berusaha menjadi menonjol, jika seseorang yang disebut permata gantung tongkat raja sudah ada. Ia tidak akan terlihat sama sekali, atau malah ketidak rupawanannya akan dibanding-bandingkan. 

"Kalau begitu, yang sederhana dan agung saja. Aku akan membawa kesan gadis intelek" 

Senan kembali dengan informasi lainnya. 

The Origin Of King KaanOn viuen les histories. Descobreix ara