07. Sparkling Royal Stones of Yeaston

22 10 0
                                    

Pangeran ke-4, Darius. Adalah seseorang yang beraroma rosewood bercampur musk. Sangat maskulin. 

Yseult sempat berlatih meracik beberapa fragmen alam untuk membuat obat luar atau sekadar sup. Banyak bahan yang ia temukan dan identifikasi, beraroma wangi. Hidungnya cukup peka untuk itu. 

Pangeran Darius mengiringi yseult ke tengah ruangan. Tanpa disangka ternyata pangeran ke-5 alias Czar juga sudah ada disana. Yseult mengenalinya dengan mudah dari cadarnya.

Pangeran yang satu itu cukup eksentrik. Terutama dengan rambut hitam panjang diikat kuda, serta pernak-pernik lencana di dadanya. Seseorang akan dengan sangat mudah menangkapnya dalam kerumunan. 

Pangeran Czar membawa seorang gadis paling berkilauan. Gaunnya sungguh seperti kelopak bunga mawar yang ditumpuk, bahkan aromanya mirip. Tetapi, tidak ada yang lebih mengejutkan yseult selain wajah gadis itu.

Bukankah curang jika seorang gadis memiliki wajah sepertinya? Itu seperti ia adalah penyebab wanita lain terlahir tidak menarik, seakan-akan ia mengambil semua bahan 'daya tarik' yang tuhan siapkan, hanya untuk dirinya sendiri.

"Nona Runè, apa yang sebelumnya terjadi sehingga anda baru sempat datang kesini sekarang?" Pangeran Darius tiba-tiba menariknya dari jurang kekaguman, pada pasangan dansa pangeran ke-5. 

Yseult bersyukur, ia memang seharusnya fokus pada pangeran Darius yang penuh tipuan.

"Ayah saya baru mengatakannya, mungkin karena saya juga baru kembali setelah sekian lama" yseult menjawabnya dengan tenang. 

Pangeran Darius mengangguk dan mereka saling membungkuk memberi salam. Suara musik mulai berubah, dan semua orang mundur memberi ruang di tengah.

Pangeran Darius membawa yseult lebih dekat dengannya. Menggiring dengan lembut untuk tangan itu terlampir di dada, dan telapak tangannya. Sementara yseult bisa mulai merasakan sebuah tangan menyusup, memegangi pinggangnya. 

Sungguh yseult merasa tidak nyaman. Bagian tengah tubuhnya cukup sensitif untuk dipegang, ia terbiasa melindungi bagian tubuh dengan organ dalam itu. Perwujudan instingnya dalam bertarung. 

"Tenanglah nona, saya tidak sedang mencari-cari kesempatan untuk melecehkan anda. Dorong saya jika anda merasa saya hanya bermulut manis"

Yseult tidak merasa pangeran Darius bermulut manis, justru sepertinya pangeran di depannya ini tidak memiliki ketertarikan 'ke arah sana' padanya. 

"Tidak, yang mulia. Saya mohon maaf jika ketidakmampuan saya dalam berdansa, menyinggung anda. Saya hanya tidak kompeten"

Pangeran Darius tersenyum simpul mendengarnya, ia mulai membawa yseult menyatu dalam iringan musik. 

Hanya beberapa saat berlalu sampai sebuah kupu-kupu berona hijau terbang dibelakang figur pangeran Darius.

Dihadapannya, pangeran Darius melemaskan pandangannya, senyumannya hangat seperti biasa tetapi matanya tidak ikut tersenyum sama sekali. Justru, mata itu seolah memiliki kepribadiannya sendiri, penuh dengan ekspresi mikro yang meloloskan niat pangeran ke-4 dengan sukarela.

Yseult merasa ingin tertawa sekarang. Matanya berubah membulat dengan iris mengecil, ia bersemangat.

Apakah anak ini benar-benar ingin bermain denganku?

Mereka menari dengan sepenuh hati. Yseult sesekali merasakan lebih dalam telapak tangan, otot dada dan juga suaranya. Bahkan, setiap inci dari pergerakannya. Seolah setiap tubuh mereka terhubung melalui mata dan telapak tangan.

Yseult tersenyum tatkala mendapatkan beberapa simpulan.

Kemungkinan pangeran Darius tidak begitu lincah dalam melompat, pukulannya standar, bahkan sepertinya pangeran yang katanya bisa segalanya ini memiliki keterbatasan stamina. Yseult menyimpulkan semua itu dari melihat pergerakannya selama berdansa, bagian otot-otot yang kurang berkembang, serta suara nafas yang berbeda. 

The Origin Of King KaanWhere stories live. Discover now