Tentang Minara Dan Janitra

180 18 38
                                    

AN: chapter ini hanya filler semata. boleh dilompatin kalau kalian nggak familiar sama anak-anak Xikers. Ini cerita tentang Minara dan Janitra dan hubungan mereka yang ga kalah kompleks sama Ken-Sasi. 

------

CW: Major Fluff ahead.

------

Hampir dua minggu Sasi dan Kendra belum kembali ke basecamp. Walau kondisi semakin kondusif, tapi beberapa anggota baru tim guerrilla agak terguncang oleh kejadian yang menimpa Kendra di TKP. Selain Esha yang masih kadang-kadang jadi cengeng karena kakak sepupu idolanya itu tumbang, Janitra yang melihat detik-detik tertembaknya Kendra dari layar kamera pemantau bersama dengan Prana dan Sarala pun turut terkena imbasnya. Kadang pemuda 19 tahun yang kerap disapa dengan panggilan 'Yan' itu bisa secara tiba-tiba mengalami tremor pada tangannya bila ada yang membahas kejadian tersebut. Beruntung Yan selalu didampingi Minara, adik kesayangan Yudanta Xaquille, ketika kejadian itu menimpa dirinya.

"Nara, Sayang," Janitra membuka percakapan. Saat ini keduanya sedang berada di beranda depan basecamp sambil minum es teh yang baru aja mereka buat.

"Ada apa, Bei?" tanya Minara lembut sambil menatap Janitra.

"Kamu takut nggak sih sama kejadian kemarin?" tanya Janitra.

"Yan, jujur aku kagum sama keberanian mereka ngadepin King Cobra dan anak-anak buahnya. Tapi nggak ada yang nggak shock sama kejadian kemarin. Nggak ada yang nyangka bakal terjadi hal seperti itu ke Kak Kendra," Minara menggeser posisi duduknya dan merengkuh Janitra dalam rangkulan hangatnya. "Semuanya masih shock dan terpukul. Tapi, titik terang masalah ini, sekarang king cobra udah nggak bisa berkutik lagi, kan."

"Suatu saat kita bakal ngadepin hal kayak gitu juga, Yang?" Janitra kembali bertanya kini dengan nada ketakutan.

"Aku sih berharap nggak ada lagi insiden kayak gini. Cukup berakhir sampe sini. Tapi perjuangan kita nggak mungkin terus menerus berjalan aman dan tentram kan?" Minara berucap lembut. "Kamu perlu tahu kalo aku nggak akan ninggalin kamu. Berjuanglah dengan berani kayak Kak Kendra dan kakak-kakak yang lain. Aku yakin, luka itu nggak akan bikin Kak Kendra dan kita semua mundur dan berhenti berjuang, kan?" Walau diakhiri dengan pertanyaan retorik, kalimat-kalimat yang terlontar dari bibir merah jambu Minara sukses membuat pikiran dan hati Janitra yang dipenuhi kekhawatiran jadi sedikit lebih tenang.

Mungkin banyak yang kaget kenapa dua pemuda yang sering dipanggil Yan dan Nara tersebut begitu akrab. Keduanya memang nggak pernah mengatakan kalo keduanya dekat atau punya hubungan spesial. Tapi panggilan sayang antara satu dengan yang lainnya itu membuat orang-orang yakin ada yang spesial diantara keduanya. Sesungguhnya belum ada kepastian tentang apa hubungan mereka. Yang jelas, dua-duanya nyaman berada di samping satu sama lainnya.

Kata Yuda, Minara dan Janitra itu dulu temen SMA. Awal mula mereka punya panggilan sayang buat satu sama lain berawal dari kecerobohan Janitra yang tadinya mau nelfon mantan pacarnya tapi malah nomor Minara yang terhubung dan Minara yang emang udah naksir Janitra dari dulu ngikut aja waktu Janitra manggil 'Sayang' padahal dia juga tau kalo yang dia panggil 'Yan' ini sebenernya udah punya pacar waktu itu. Pokoknya, singkat cerita, mereka sempet deket dan akhirnya Yan putus sama pacarnya karena dia merasa lebih nyaman sama yang dipanggil 'Nara' dibanding sama pacarnya saat itu.

---

"Mbok ya wis toh, nyo, (Udah lah, Nyo)" Yuda nyenggol adiknya saat ia menangkap basah Minara ngeliatin Janitra dengan tatapan berbunga-bunga.

"Wis opo toh, Ko?(udah apanya sih, Ko?)" tanya si bungsu sambil menatap kakaknya bingung.

"Yo jadek no wae, tah. Kowe karo si Yan iku, (Ya jadiin aja, lah. Kamu sama si Yan itu)," Yuda memutar matanya. Kesel sama adiknya yang kadang nggak peka itu.

Be Your Own Guerrilla 1.0  [ATEEZ SHIPS]Where stories live. Discover now