Rest

166 25 15
                                    

Kegiatan di markas perlahan sedikit melonggar pasca putusan perkara yang menyatakan bahwa King Cobra dan anak-anak buahnya mendapat hukuman yang setimpal, thanks to Papanya Chris  dan tim nya yang mau bantuin keluarga Jett di meja pengadilan. Dengan semua bukti yang mereka kumpulkan, akhirnya 'pembalasan' manis pun terwujud. Sekarang, semuanya bisa istirahat dengan tenang dan bener-bener ngerasain yang namanya Liburan. Semuanya pulang ke rumah masing-masing setelah tiga minggu berturut-turut menginap di markas Guerrilla.

"Akhirnya bisa istirahat!" Seru Jett yang lagi ngeberesin pakaiannya buat balik ke rumah dan berlibur bareng keluarganya. "Seenggaknya gue bisa main lagi sama Krishna."

"Iya, udah kalian istirahat dulu, gue juga mau fokus skripsian sama recovery," Kendra mengangguk dan melepas satu per satu tim Guerrilla untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Saga kemana? kok ga keliatan?" tanya Sasi yang lagi ngitung anak-anak di basecamp.

"Nyebat paling, kak. Belakangan dia nggak bisa sebat dengan bebas karena jadwal kita padet banget," ungkap Jett.

"Udah, Sas. Biarin, biar dia ngelepas stress nya. Habis ini kan mau dipelonco sama ayah dan ibunya Jett," cengiran jahil terlukis di wajah Kendra membuat wajah Jett memerah udah kaya tomat yang mateng pohon.

"Maksudnya gimana?" Tanya Sasi.

"Kak Jeje tuh udah ngenalin Mas Saga ke keluarganya kalo ga salah, kak. Terus ibu sama ayahnya kayaknya tuh udah suka juga sama Mas Saga jadinya ya—gitu deh, kak," jelas Esha.

"DIH SOTOY!" Jett salah tingkah.

"Tapi nggak salah kan?" Lirik Kendra jahil.

"Di depan ayah sama ibu nya Kak Jeje, Mas Sagara harus jaga image, Kak Sas. Dia sendiri yang membatasi dirinya biar lebih mumpuni," Esha nyengir jahil mendapati Jett yang udah ngasih dia tatapan criminal offensive side eye.

"Kok udah dikenalin aja sih? Perasaan kalian belom jadian," Kali ini Abin yang udah siap dengan ranselnya berkomentar.

"Di sini kita terbiasa sama istilah bestie an elit, jadian sulit, Bin," Magi ngelirik ke Sasi dan Kendra yang juga masih tersangkut status 'sahabat'.

"Loh emang lo berdua udah resmi jadian?" tanya Taksa yang nggak mau ketinggalan berita.

"Gimana, saksi? Sah nggak?" Yuda nyengir sambil nyenggol-nyenggol Minara yang duduk di sampingnya.

"Jadian sih, tapi nembaknya ga estetik," Minara menjulurkan lidahnya sambil ngelirik iseng ke Yuda.

"Jadi, Kak Kendra kapan?" kali ini Janitra nyenggol-nyenggol kakak tingkat imut nan mungil yang ada di sampingnya.

Kendra sama Sasi yang ditanya-tanya terus cuma bisa saling liat-liatan sambil ngasih kode buat kabur ke teras sementara yang lain masih ngeributin soal pacaran.

Di taman belakang....

Kendra cuma diem sambil menyerang Sasi dengan sebuah pelukan hangat, membuatnya tenggelam oleh tinggi badan Sasi. Wajahnya yang bersemu merah jadi nggak kelihatan.

"Ken, kenapa?" tanya Sasi sambil tersenyum melihat tingkah Kendra.

"Sas, maafin gue ya, maafin gue karena nggak bisa ngenalin lo ke mama dan papa kayak Jett sama Saga. Gue malu sama lo," Keluh Kendra.

"Gue tau, Ken. Jangan dipikirin lagi, ya?" Sasi membelai punggung Kendra.

"Sas, tadinya mau ngasih lagu bikinan gue buat nembak lo. Tapi lagunya nanti gue kirim di chat aja ya," Kendra berhenti dan menatap Sasi, mengagumi setiap garis wajahnya yang Elok. "Tuhan kenapa baik banget sama gue? Kenapa dia ngasih gue malaikat kayak lo ke gue yang bahkan nggak berbakti sama orang tua ini?"

Be Your Own Guerrilla 1.0  [ATEEZ SHIPS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang