Bab 2. Dompet yang Tercecer

68 11 2
                                    

Pasti ia tidak benar-benar buta, kata Bob. Sebab, kalau buta mana mungkin bisa lari begitu cepat?

Mungkin saja orang yang buta bisa cukup gesit jalannya apabila berada di lingkungan yang dikenal baik olehnya, kata Jupiter Jones. Dan jangan lupa, orang buta sudah biasa bergerak dalam gelap. Jupiter mengatakannya dengan gaya bicaranya yang khas.

Saat itu sudah keesokan harinya. Bob sedang berkumpul bersama kedua sahabatnya, Jupiter dan Pete Crenshaw, di bengkel Jupe yang terdapat di pekarangan Pangkalan Jones. Hujan sudah berhenti. Langit pagi itu cerah, dan ketiga remaja itu sedang membicarakan kejadian yang dialami Bob pada petang hari sebelumnya. Dompet pengemis buta yang tercecer tertetak di bangku kerja Jupe.

Katakanlah ia sebenarnya tidak buta, tapi kenapa ia lari?" kata Bob. Ia bersikap seperti takut pada kami yang ada di sana waktu itu.

Bob berpikir sebentar.

Kurasa kami yang ada di sana waktu itu semuanya bersikap aneh, katanya kemudian. Wanita yang saat itu bersama aku sedang menunggu bis, tahu-tahu sudah pergi ketika aku sedang masuk ke lorong. Rupanya saat itu bis datang dan ia langsung saja naik. Pengemudi mobil yang menubruk orang buta itu dengan segera pergi setelah kukatakan padanya bahwa orang buta itu tidak ada lagi. Sedang aku cuma berdiri saja di situ—seperti orang tolol—sambil memegangi dompet itu.

Padahal, mestinya kan kusebutkan nama si Buta pada pengemudi mobil itu, serta namaku juga.

"Kau kan sedang kaget waktu itu, kata Jupiter. Dalam keadaan seperti begitu, orang sering bertingkah laku aneh.

Sambil mendengarkan Bob bercerita, Jupiter sibuk mengutik-utik sebuah pesawat televisi bekas yang dibawa pulang ke pangkalan barang-barang bekas itu oleh Paman Titus seminggu sebelumnya. Jupiter telah menukar lampu-lampunya yang sudah mati dengan lampu-lampu baru yang tersedia di situ, serta melakukan beberapa penyetelan di bagian dalam pesawat. Kini ditegakkannya pesawat itu di bangku kerjanya, lalu dicolokkannya kabel listriknya ke steker.

Seketika itu juga terdengar bunyi mendengung. Nah! kata Jupiter.

Lagi-lagi kau berhasil, kata Pete berlagak kagum. "Mungkin," kata Jupe. Diputarnya sebuah tombol.

Ketiga remaja itu tertawa nyengir. Jupiter Jones mernang bisa dibilang jenius kalau disuruh membetulkan barang-barang rusak atau membuat berbagai benda dari bermacam-macam suku cadang yang sudah dibuang orang lain. Ia-lah yang membuat ketiga pesawat radio walkie-talkie yang sering dipergunakan oleh ketiga remaja itu. Dia pula yang membetulkan mesin cetak tua yang kini terdapat di salah satu sudut bengkel itu. Dan ia yang membangun teropong yang merupakan bagian perlengkapan kantor mereka, yang terletak dalam sebuah karavan tua yang sudah tidak terpakai lagi. Karavan itu terletak dekat bengkel Jupiter, disembunyikan di bawah tumpukan barang rongsokan. Paman Titus dan Bibi Mathilda yang memberikan karavan itu kepada Jupiter dan kedua temannya untuk dijadikan tempat berkumpul, sudah hampir-hampir tidak pernah ingat lagi kalau kendaraan bekas itu ada di situ.

Paman dan bibi Jupiter tahu bahwa ketiga remaja itu berminat menyelidiki kasus- kasus kejahatan. Mereka juga tahu bahwa mereka menamakan diri mereka Trio Detektif. Tapi Paman Titus dan Bibi Mathilda tidak tahu bahwa anak-anak itu sangat giat melakukan kegemaran mereka itu. Karavan bekas yang diberikan pada mereka diperlengkapi dengan berbagai peralatan yang diperlukan untuk menyelidiki kasus-kasus yang ditangani. Ada laboratorium kecil di situ, lengkap dengan alat pemeriksa sidik jari serta sebuah mikroskop. Ketiga remaja itu mencuci dan mencetak sendiri foto-foto mereka di kaman gelap yang juga ada di dalam karavan. Sebuah lemari arsip dari besi berisi catatan kasus-kasus yang sudah mereka selesaikan. Ada pula pesawat telepon yang sewanya dibayar dengan uang

yang mereka peroleh dengan jalan membantu-bantu di pangkalan milik paman dan bibi Jupiter itu.

Dan kini, nampaknya pesawat televisi itu akan menjadi penlengkapan tambahan di dalam kantor mereka. Di layarnya muncul gambar yang semula masih bergerak- gerak sedikit, tapi dengan segera menjadi stabil.

[1981]  (31) Trio Detektif : Misteri Pengemis Bermuka RusakWhere stories live. Discover now