Bab 4. Trio Detektif Mendapat Klien

49 9 4
                                    

"BENAR-BENAR aneh." kata Jupiter. Hector Sebastian kan sama sekali tidak kekurangan uang! Buku-bukunya kan sangat laris!

"Baiklah! kata Bob. Tapi jika ia tidak ada sangkut-pautnya dengan perampokan bank itu, lalu kenapa satpam dari bank itu mendatanginya?

Tentang itu, aku tidak tahu, kata Jupe.

Saat itu hari sudah siang. Ketiga remaja itu berada dalam kantor mereka yang tersembunyi letaknya di dalam pekarangan Pangkalan Jones. Tadi mereka menunggu di tepi jalan di luar bangunan bekas restoran di Cypress Canyon Drive, sampai petugas satpam dari bank di Santa Monica itu sudah pergi lagi dari tempat kediaman Hector Sebastian. Anak-anak masih berembuk seberitar, apakah sebaiknya mereka masuk lagi dan menanyakan pada Mr. Sebastian tentang kedatangan satpam itu. Tapi Jupe tidak setuju. Ia segan sekali lagi mengganggu pengarang terkenal itu dengan alasan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu saja. Karenanya ketiga detektif remaja itu lantas kembali ke kantor mereka, untuk membicarakan kejadian-kejadian pagi itu. Dan kini mereka sudah duduk-duduk mengelilingi meja kerja di situ. Bob sibuk menuliskan hal-hal yang dianggapnya perlu dalam buku catatannya.

Pengemis itu terpincang-pincang jalannya kemarin petang, sesudah kecelakaan itu, katanya sambil menulis, "dan Mr. Sebastian juga pincang."

Kaki Mr. Sebastian patah, jadi pincangnya itu sudah lama." kata Jupe. Pengemis itu, sudah pincang tidak jalannya sebelum ditubruk mobil?"

Aku tidak tahu pasti, kata Bob.

Bisa saja cuma kebetulan kedua-duanya pincang, kata Pete, tapi bagaimana dengan urusan dompet? Itu satu kebetulan lagi! Lalu tadi orang yang membukakan pintu sehingga para perampok bisa menyusup masuk ke dalam bank, mendatangi Mr. Sebastian. Itu satu kebetulan lagi. Tapi tiga peristiwa kebetulan secara beruntun, rasanya agak terlalu banyak!

Kenapa kita tidak ke polisi saja untuk melaporkannya? kata Bob. Mr. Sebastian kan mengatakan tadi, sebaiknya itu saja yang kita lakukan. Untuk apa ia mengusulkan begitu, jika ia memang terlibat dalam kasus perampokan itu?"

Ia harus mengatakan begitu, kata Pete dengan mantap. Ia tidak berani mengambil risiko tidak mengatakannya, karena itulah yang selalu dikatakan orang dewasa.

Kurasa polisi nanti akan mengatakan teori kita terlalu mengada-ada, kata Jupiter, dan mungkin juga mereka benar. Rasanya mustahil membayangkan Mr. Sebastian ikut membantu perampokan itu. Bagi dia, taruhannya terlalu besar, mengingat bahwa uangnya lebih dari cukup. Tapi di pihak lain, pasti ada pertalian antara dia dan kejadian itu. Mungkin saja Mr. Bonestell bisa membantu kita menemukan pertalian itu.

"Mr. Bonestell? tanya Bob.

Jupiter membuka surat kabar yang tergeletak di atas meja. Surat kabar itu edisi dini dari harian Santa Monica Evening Outlook. Jupiter membelinya tadi di kios, ketika ketiga remaja itu mampir sebentar untuk membeli pizza dalam perjalanan pulang.

Mr. Bonestell, atau lengkapnya Walter Bonestell itu petugas satpam yang membukakan pintu sehingga para perampok bisa masuk ke dalam bank." katanya. Ini, namanya tertulis dalam artikel pada halaman depan. Ia meraih buku telepon lalu mencari-cari sampai menemukan yang dikehendakiriya. "Hmm... dalam buku telepon Santa Monica ini terdaftar seorang Walter Bonestell, yang tinggalnya di Dolphin Court nomor 1129. Itu cuma beberapa blok saja dari pantai.

Saat itu terdengar suara memanggil-manggil di luar. Jupiter! Jupiter Jones! Ke mana lagi anak itu? Jupiter!

Bibi Mathilda sudah kesal lagi kedengarannya, kata Jupiter sambil mendesah. Ia belum melihat aku lagi sejak sarapan pagi tadi. Sekarang sudah pasti banyak sekali pekerjaan yang menurut dia harus kulakukan."

Mungkin aku sementara ini juga sudah dicari-cari ibuku, kata Pete.

Aku sebenarnya hendak mengusulkan kunjungan ke Mr. Bonestell itu." kata Jupiter. Mungkin nanti petang kita bisa melakukannya. Bagaimana, kalian rasanya bisa tidak? Jika kita berkumpul di depan Rocky Beach Market sekitar pukul tujuh, kita bisa bersepeda ke pantai untuk mendatangi petugas satpam itu di rumahnya.

[1981]  (31) Trio Detektif : Misteri Pengemis Bermuka RusakWhere stories live. Discover now