Bab 17. Petunjuk yang Menentukan

30 7 0
                                    

JUPITER lari melintasi pekarangan rumah ketuarga Denicola, menuju jalan raya. Ia tidak mampu lama-lama berlari secepat itu, karena tubuhnya terlalu berat. Ia perlu menemukan tempat di mana ia bisa menyemburiyikan diri. Tapi di mana?

Jupiter melihat sebuah karavan yang diparkir di pinggir jalan, dekat tempat ia berada saat itu. Pintu belakang kendaraan itu terbuka. Pemiliknya ada di situ. Tapi ia sedang memandang ke atas bukit di seberang jalan, sambil membersihkan tangan dengan tisu.

Jupiter tidak menunggu lama-lama lagi. Dengan cepat ia menyelinap masuk ke dalam karavan itu, lalu meringkuk di samping beberapa ember berisi kerang.

Ditariknya selembar terpal dekil, menutupi tubuhnya. Sesaat kemudian didengarnya bunyi pintu belakang karavan itu di tutup. Pemiliknya masuk ke belakang setir lalu menghidupkan mesin.

Karavan itu meninggalkan pinggiran jalan, meluncur sejauh beberapa ratus meter ke arah selatan, berputar arah lalu melaju ke utara. Jupiter menyingkirkan terpal yang menutupi tubuhnya. Ia duduk, lalu memandang ke luar lewat jendela. Ia melihat Ernie ketika karavan itu lewat di depan jalan masuk ke Dermaga Denicola. Pemuda itu berdiri di pinggir jalan, sambil memandang ke kiri dan ke kanan.

Kedua tangannya terkepal, sementara air mukanya kelihatan bingung. Jupiter tertawa.

Ketika sudah separuh jalan melintasi kota Oxnard, karavan itu untuk pertama kali sejak berangkat tadi berhenti, karena ada rambu lalu lintas. Jupe yang sudah sejak sebelumnya bersiap-siap, langsung meloncat turun lewat pintu belakang begitu kendaraan itu sudah tidak bergerak lagi. Dengan segera ia lari ke pinggir jalan.

Ia bergegas-gegas berjalan menuju terminal bis antarkota. Sepuluh menit kemudian Ia sudah sampai di sana. Dan ketika bis ke Santa Monica berangkat, Jupe sudah ada di dalamnya.

Jupe merasa bergairah, sementara bis meluncur laju ke arah selatan. Kini sudah tidak ada keragu-raguan lagi bahwa para pemuda yang ada di Dermaga Denicola

ternyata memata-matai Mr. Bonestell. Mereka tahu tentang percakapan Jupe dengan laki-laki tua itu kemarin, dalam mana disebut-sebut tentang si Buta.

Tapi bagaimana mereka bisa tahu? Kening Jupiter berkerut. Mestinya Mr. Bonestell berbicara mengenainya dengan seseorang. Mungkinkah orang itu Gracie Montoya? Jupiter merasa jengkel. Disesalinya Mr. Bonestell, jika memang dia yang tidak bisa menyimpan rahasia.

Bis meluncur terus, lewat di depan jalan masuk ke Dermaga Denicola. Tidak ada mobil di pelataran parkir tempat itu. Di kantor yang kecil juga tidak kelihatan siapa-siapa.

Mana Ernie? Mana teman-temannya? Dan mana Mrs. Denicola yang tua serta menantunya? Jupe merasa yakin, Ernie pasti berniat melakukan sesuatu yang jahat. Ada persekongkolan sedang berlangsung di tempat itu. Apakah Eileen Denicola dan mertuanya merupakan korban persekongkolan itu? Atau mungkinkah mereka sebenarnya tidak terlibat, tapi karena secara kebetulan menjadi saksi mata lalu disingkirkan ke salah satu tempat? Atau mereka justru termasuk dalam persekongkolan?

Tiba-tiba Jupiter merasa cemas. Eileen dan Mrs. Denicola tahu-tahu lenyap! Apakah giliran berikut jatuh pada Mr. Bonestell?

Jupe yang paling dulu keluar ketika bis berhenti di Santa Monica. Ia membawa uang, dan di pinggir jalan ada beberapa taksi. Dengan salah satu di antaranya ia pergi ke Dolphin Court.

Pukul lima kurang sepuluh menit taksi yang ditumpanginya berhenti di depan rumah Mr. Bonestell. Jupiter turun, lalu membunyikan bel rumah itu. Ia merasa lega, ketika Mr. Bonestell sendiri yang datang membukakan pintu.

Padahal aku sama sekali tidak memintamu datang! seru Laki-laki tua itu. Air mukanya kelihatan harap-harap cemas. Kutunggu-tunggu kau menelepon. Ada perkembangan baru?

[1981]  (31) Trio Detektif : Misteri Pengemis Bermuka RusakTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon