Bab 15. Bob dalam Kesulitan

29 7 0
                                    

JUPITER duduk di pinggir jalan, di seberang gedung apartemen tempat tinggal Gracie Montoya. Ia merasa jengkel, dan juga bosan. Pukul sembilan pagi tadi ía membunyikan bel apartemen gadis itu, dan sekali lagi berusaha membujuknya agar mau berlangganan Santa Monica Evening Outlook. Tapi gadis itu kembali menolak, dan sekali ini kelihatannya sedang tidak ingin diajak mengobrol.

Setelah itu Jupe pergi ke seberang jalan. Dari situ diamat-amatinya apartemen Gracie, sepanjang pagi. Ia melihat gadis itu membawa cuciannya ke sebuah ruangan yang terletak di bagian belakang bangunan tempat tinggalnya, dan kemudian kembali dengan setumpuk pakaian yang sudah dilipat rapi. Kini Gracie Montoya duduk-duduk di samping kolam, sambil mengecat kukunya. Jupiter ingin sekali bercakap-cakap lagi dengan dia. Akhirnya diputuskannya untuk pura-pura kehilangan buku pesanan.

Jupiter berdiri, lalu menyeberang. Tapi ketika sampal di pintu gerbang gedung tempat tinggai Gracie, ía tertegun. Dilihatnya gadis itu sekarang memegang pesawat telepon yang disambungkan dengan kabel yang sangat panjang. Terdengar suaranya berbicara dengan seseorang yang hernama Marilyn.

Aktingnya payah, kata Gracie, tapi menurut yang kudengar, teknik efeknya hebat. Sewaktu pesawat ruang angkasa meledak, tempat duduk penonton sampai terasa bergetar. Aku tadi sudah menelepon, katanya pertunjukan pertama dimulai pukul dua. Bagaimana? Kita makan roti dulu sebelum nonton?"

Jupe berpaling. Rupanya Gracie Montoya hendak pergi nonton film. Katakanlah ia bisa membuntutinya, takkan banyak yang akan bisa diketahuinya dan duduk terus sampai sore dalam bioskop.

Jupe bertanya-tanya dalam hati, apakah Bob lebih berhasil dengan tugasnya di Dermaga Denicola. Ia juga bertanya-tanya, apakah ada yang berhasil dicapai selama ini oleh Trio Detektif, untuk menolong Mr. Bonestell. Mungkinkah Ernie beserta kawan-kawannya perampok bank itu?

Dan jika benar, bagaimana Trio Detektif bisa membuktikannya?

Tiba-tiba Jupe teringat pada sesuatu yang

pernah beberapa kali dilihatnya dalam film dari acara-acara televisi. Dngan segera ía mengambil sepedanya, lalu cepat-cepat kembali ke Pangkalan Jones.

Pete ada dalam kantor mereka, sedang membalik-balik halaman sebuah majalah olahraga. Kelihatannya ia bosan.

"Untung kau datang, katanya begitu Jupe masuk. Membosankan rasanya, duduk terus seorang diri di sini. Tapi Bob tadi menelepon.

Lalu, apa katanya?" kata Jupe.

Ia merasa akan terjadi sesuatu di Dermaga Denicola. Kedua teman Ernie ada di sana, bercakap-cakap dengan Ernie. kata Bob, mereka kelihatannya gelisah tentang sesuatu. Dan Mrs. Denicola, yang tua maksudku, Ia mimpi tentang Bob. Katanya Bob dalam bahaya, dan mengatakan bahwa Bob jangan berada di dermaga itu!

Jupiter merasa dirinya menjadi agak tegang. Ia tidak tahu apakah harus percaya atau tidak pada kebenaran mimpi Mrs. Denicola. Tapi Ernie? Itu soal lain.

"Kapan Bob menelepon tadi? tanyanya.

Begitulah, setengah jam yang lalu. Atau mungkin juga lebih. Kukatakan padanya bahwa aku akan ke sana untuk menggantikannya, tapi ia ingin tetap di situ.

"Oke." Jupe mengangguk. "Sekarang begini. Aku akan ke sana. Akan kucoba memotret ketiga orang itu. Nanti foto mereka akan kuretusir—kuberi kumis dan rambut palsu—lalu kutunjukkan pada Mr. Bonestell. Siapa tahu, barangkali ia mengenali mereka kembali."

Ia bergegas masuk ke kamar gelap, mengambil kamera yang diperlengkapi dengan lensa tele.

"Kau menjaga terus di sini, katanya pada Pete. Nanti kutelepon kemari, kalau sudah berjumpa dengan Bob.

Setengah jam kemudian Jupe sudah berada di pinggir jalan, di seberang Dermaga Denicola. Kapal Maria III tidak kelihatan, dan juga tidak ada siapa-siapa dalam kantor kecil yang di dekat dermaga. Jupiter tidak melihat Ernie dan Eileen di sekitar situ.

[1981]  (31) Trio Detektif : Misteri Pengemis Bermuka RusakWhere stories live. Discover now