Bab 10. Kawanan Teroris

41 7 1
                                    

JUPITER duduk di balik meja kerja di kantor Trio Detektif. Ditatapnya kedua temannya. Saat itu sesudah waktu makan siang, dan Jupiter baru saja selesai menceritakan percakapannya dengan Graciela Montoya.

Bagaimana jika pengemis buta itu sebenarnya wanita, katanya mengajukan dugaan.

Bob mempertimbangkan kemungkinan itu sesaat. Kemudian ia menggeleng. Kurasa tidak mungkin."

Tidak mungkin bagaimana?" tukas Jupe. Gadis itu penata rias, dan nampaknya ia kenal baik dengan Mr. Bonestell. Kau mungkin benar, Pete. Gracie Montoya itu mungkin penghubung antara pengemis buta dan para perampok serta pekerja- pekerja di Dermaga Denicola."

Si Buta bukan gadis itu, kata Bob berkeras. Pengemis yang kulihat, berkumis dan bercambang. Aku berdiri dekat sekali di belakangnya sewaktu di halte bis, dan aku sempat memperhatikan mukanya. Nampak jelas bahwa Ia sudah beberapa hari tidak mencukur rambut yang menumbuhi mukanya. Penata rias, masa mau repot- repot memasang kumis dan cambang yang masih sependek itu ?!

Mm. Jupiter agak kecewa. Tapi mungkin saja gadis itu mengorek keterangan dari Mr. Bonestell lalu meneruskannya pada kawanan perampok—dan mungkin satu dari mereka itu si Buta. Bekas luka—"

Bekas luka itu palsu, kata Bob.

Jupiter tertawa nyengir. Kau menemukan sesuatu di perpustakaan.

"0 ya," kata Bob. Ia mengeluarkan beberapa majalah berita dari sebuah sampul besar yang selama itu terletak di pangkuannya. Mesa dOro ternyata suatu negara kecil yang menarik. Ukurannya cuma lima belas ribu mil persegi dan penduduknya tidak sampai empat juta jiwa, tapi selama ini sudah cukup banyak terjadi kerusuhan di sana."

Bob membuka salah satu majalah pada halaman yang diberi tanda olehnya dengan secarik kertas. Di sini ada ringkasan sejarah negara itu, di majalah World Affairs terbitan tiga tahun yang lalu, katanya. Seperti sudah bisa diduga, negeri itu dulu dijajah Spanyol. Lalu sekitar tahun 1815 para tuan tanah di sana menggulingkan gubernur yang diangkat Spanyol lalu menyatakan kemerdekaan negara itu. Mereka memilih seorang presiden dan membentuk badan pembuat undang-undang."

Itu boleh-boleh saja, tapi apa hubungannya dengan orang buta dan perampok bank? tanya Pete sinis.

Barangkali tidak ada, kata Bob. Ini cuma informasi latar belakang. Nah, pada tahun 1872 terjadi revolusi di sana. Korban berjatuhan, dan itu mungkin masih terjadi sampai sekarang ini!

Pete dan Jupiter terkejut.

Revolusi yang pecah tahun 1872 sampai sekarang masih terus berlangsung? seru Pete. Kau pasti bercanda!

Yang masih terus berlangsung bukan revolusi yang pertama, tapi kelanjutannya, kate Bob menjelaskan. Revolusi tahun 1872 itu mirip Revolusi Prancis atau Revolusi di Rusia tahun 1917. Para tuan tanah di Mesa dOro yang menggulingkan kekuasaan Spanyol, kemudian menjadi korup. Mereka memperkaya diri dengan memperkuda kaum miskin, tanpa sedikit pun memberi imbalan yang layak. Kaum miskin di sana kebanyakan keturunan Indian, penduduk asli negeri itu. Tapi mereka dianggap sepi oleh golongan tuan tanah.

Akhirnya seorang Indian bernama Juan Corso membangkitkan semangat teman- teman yang senasib dan mengorganisir mereka. Ia berkeliling untuk berpidato tentang hak yang sama bagi setiap orang. Pihak tuan tanah tidak menyukai perkembangan baru itu, lantas Corso mereka jebloskan ke penjara.

Kau tadi menyebut-nyebut revolusi, kata Jupiter mengingatkan.

Itu diawali dengan peristiwa dipenjarakannya Corso," kata Bob menjelaskan. "Ia sangat populer di kalangan rakyat jelata. Mendengar Corso dipenjarakan, mereka langsung mengamuk dan menyerbu ibu kota. Corso dibebaskan secara paksa. Lalu presiden waktu itu, seseorang bernama Arturo Rodriguez, mereka gantung pada sebatang pohon sampai mati. Anak laki-laki presiden itu, Anastasio Rodriguez, mengadakan perlawanan. Terjadi pertumpahan darah, dan kendali pemerintahan silih berganti dipegang kelompok-kelompok yang bertentangan. Tapi akhirnya Corso diangkat menjadi presiden, sementara Rodriguez melarikan diri ke Mexico- City.

[1981]  (31) Trio Detektif : Misteri Pengemis Bermuka RusakWhere stories live. Discover now