Bab 6. Pemimpi yang Ketakutan

44 8 0
                                    

SEBELUM pukul sembilan keesokan paginya, Bob Andrews sudah meninggalkan Rocky Beach. Ia bersepeda ke selatan, menyusur jalan raya pesisir ke arah Santa Monica. Ia diserahi tugas menanyai toko-toko yang terdapat di dekat bank yang dirampok, apakah si pengemis buta sejak peristiwa itu masih datang lagi ke sana. Setelah itu ìa harus kembali ke Rocky Beach lagi, untuk bekerja selama beberapa jam di perpustakaan.

Setelah Bob pergi, Pete dan Jupiter berangkat ke utara. Sebelum pukul setengah sepuluh mereka sudah melewati Malibu. Mereka mengayuh sepeda masing-masing mendaki suatu tanjakan di luar kota itu, lalu meluncur dengan cepat menuruni lereng di belakangnya menuju dermaga milik perusahaan pengelola olahraga memancing, Denicola Sport Fishing Company.

Kedua rernaja itu berhenti di tepi jalan, di seberang dermaga itu. Mereka sudah sering melihat tempat itu dalam perjalanan melewatinya. Tapi baru saat itu mereka

benar-benar menaruh perhatian. Sebelumnya. Dermaga Denicola bagi mereka hanya merupakan salah satu tempat di sepanjang jalan raya itu, tempat para penggemar olahraga memancing biasa berkumpul. Beberapa karavan diparkir di pinggir jalan, dan nampak sejumlah pria dan wanita sedang asyik memancing dalam air di tepi pantai sebelah selatan dermaga. Angin musim semi di pagi hari itu terasa menusuk tulang. Tapi walau begitu ada juga beberapa orang berpakaian kedap air bermain selancar agak ke tengah laut di mana ombak mulai memecah sebelum mencapai pantai.

Asyik juga gelombang hari ini, kata Pete dengan nada iri. Ia memang mahir bermain selancar, dan pasti senang jika saat itu bisa meluncur di atas ombak yang melaju ke arah pantai.

Tapi Jupiter sama sekali tidak tertarik pada keadaan gelombang. Perhatiannya terarah ke dermaga dan perahu penangkap ikan yang ditambatkan ke situ. Perahu itu bernama Maria III. Potongannya kekar dan rapi. Panjangnya sekitar lima belas meter, dengan rumah kemudi dan geladak terbuka tempat para pengail yang menyewanya. Saat itu sebuah lubang di geladak terbuka, dan seorang pemuda yang memakai jaket badai berwarna biru sedang memandang ke bawah, memperhatikan mesin perahu motor itu.

Di sisi utara dermaga, di seberang tempat Maria III ditambatkan, ada sebuah rakit dengan sebuah jembatan sempit yang menghubungkannya dengan dermaga.

Sebuah sampan tertambat pada rakit itu. Di bagian yang lebih dalam di depan dermaga, nampak sebuah perahu motor yang langsing, tertambat pada sebuah pelampung. Kokpitnya ditutupi dengan terpal.

Pasti itulah speedboat Mr. Sebastian, kata Jupe.

Hm kata Pete asal-asalan, karena perhatiannya masih tetap tertuju pada orang- orang yang asyik berselancar meniti ombak.

Kau mau tinggal di sini, menjaga sepeda-sepeda kita? kata Jupiter. Hm, kata Pete sekali lagi.

Jupiter tersenyum, lalu menyeberang jalan. Sepedanya ditinggal di dekat Pete. Sebuah jalan yang bisa dilalui mobil, mengarah dari jalan raya langsung ke dermaga. Di sebelah kirinya ada pelataran parkir yang tidak terlalu luas. Saat itu tidak nampak kendaraan diparkir di situ. Di sebelah kanan, suatu jalur dan jalan raya menuju ke sebuah rumah beratap genting batu yang berwarna kelabu pudar.

Sebuah mobil jenis station wagon nampak di garasi terbuka di sebelah rumah itu. Antara tempat itu dan dermaga ada sebuah pondok kecil yang kelihatannya merupakan kantor. Pada tiga sisinya terdapat jendela-jendela, sedang pintunya terdapat pada sisi yang paling dekat letaknya dengan dermaga. Lewat jendela- jendela pondok itu Jupe bisa melihat bahwa di dalamnya ada seorang wanita berambut kelabu dan bergaun hitam, yang sedang sibuk meneliti sebuah buku kas, sementara seorang wanita lagi yang nampak lebih muda dan berambut lebat berwarna merah dan keriting sedang menelepon.

Jupiter mendatangi kantor itu. Ia tersenyum dari balik kaca jendela pada wanita yang berambut merah, membuka pintu, lalu masuk.

Ruang kantor itu dipenuhi bau air laut, sepatu karet, ganggang laut dan barang lapuk. Sebuah bangku kayu disandarkan dekat sebuah dinding, beserta sebuah meja yang di atasnya ada brosur-brosur mengenai olahraga memancing ikan serta berbagai acara pesiar dengan perahu motor sewaan ke Pulau-pulau Selat yang terletak di depan pesisir California.

[1981]  (31) Trio Detektif : Misteri Pengemis Bermuka RusakWhere stories live. Discover now