Babi 03

22.8K 1.6K 183
                                    

Gomenasai kalo bahasanya rada baku🌝

***

Indonesia, Dunia Nyata.

Seorang wanita paruh baya menangisi kepergian anak perempuannya. Wanita itu tidak menyangka jika anaknya akan pergi secepat ini. Padahal baru kemarin anaknya minta duit buat beli kuota, baru kemarin anaknya minta duit buat beli es kul-kul. Anaknya baru lulus sekolah dan menjadi pengangguran yang hobi rebahan.

"Zea ngapa ninggalin emak huhuhu"

"Kalo enggak ada kamu, siapa lagi yang bakal emak suruh-suruh huhu"

Qomariah, Emaknya Frazea sangat terpukul. Ia sendiri yang menemukan anaknya tak bernyawa di dalam. kamar.

"Zea, lo matinya ngapa pas keluarga kita lagi blangsak-blangsaknya si? Gue bingung anjir mo nguburin lo dimana, kita gak punya duit buat beli lahan tanah" batin Zean, Abang Zea.

"Mak, Zea kita makamin dimana?" Tanya Zean.

"Mak juga gak tau. Apa kita makamin di atap rumah aja? Sroottt" Emak menarik ingusnya yang hampir mengenai bibir atasnya.

Kepergian Frazea belum disebarkan. Saat ini hanya keluarganya saja yang tau Zea sudah tidak ada.

Zera, adik Zea terpantau sedang memasukkan jari telunjuknya ke dalam hidung Zea. Gadis kecil berumur 10 tahun itu masih tak percaya Kakak kesayangannya telah pergi meninggalkan dunia.

"Zera, itu jarinya keluarin! Nanti kakak kamu gak bisa napas" Emak Qomariah melotot.

"Kan Zea emang udah gak bernapas Mak" sahut Zean yang membuat Emak nangis kejer sambil memukul-mukul bahu anak lelakinya dengan brutal.

Zean mengaduh kesakitan. Lelaki itu memilih pergi ke rumah Pak RT untuk melapor bahwa adiknya sudah meninggal.

Berita kematian Zea telah tersebar. Banyak tetangga yang datang untuk melayat. Teman-teman sekelas Zea juga datang untuk mengantarkan Zea ke tempat peristirahatan terakhir. Alhamdulillah, ada tetangga yang baik hati memberikan lahan untuk menanam Zea.

***

Indonesia, Dunia Novel

Jika bukan karena perutnya yang keroncongan, Zea pasti tidak akan bangun dari tidurnya. Namun aneh, perasaan ia tertidur di lantai, kenapa ia bisa berada diatas kasur. Zea mengedikkan bahunya acuh. Mungkin saja ia tidur sambil berjalan.

Pukul setengah delapan malam Zea keluar dari kamar. Ia sudah mandi dan wangi. Zea hanya memakai celana pendek warna hitam dan kaos polos warna biru. Rambut panjang Calleya ia cepol asal-asalan.

"Ruang makan nya dimana dah?" Mata Zea bergulir kesana-kemari. Ia takut nyasar di mansion ini.

Dari kejauhan Zea melihat siluet suaminya Calleya. Zea segera berlari menyusul lelaki itu. Zea benar-benar lapar, ia ingin bertanya dimana letak ruang makan.

"OM ARCHEEEERRRRRRR!" Teriaknya memanggil Archer.

Archer membalikkan badannya menatap gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya.

My Husband is Antagonist NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang