Babi 14

10.6K 1K 76
                                    

🐣Happy Reading🐣

Sorry klo gk jelas

***

Pukul setengah sebelas siang, Azriel merengek. Meminta Kakeknya untuk membawanya pergi dari Mansion Archer. Sebelumnya bocah itu baik-baik saja bermain di ruang keluarga bersama Calleya. Namun, setelah Calleya pamit sebentar ke kamar mandi, Azriel menangis kencang sembari menggumamkan kata hantu.

Calleya sampai kelimpungan menenangkan bocah itu.

"Leya, Kakek dan Azriel pulang sekarang," Ares menggendong Azriel dan menepuk-nepuk pantat bocah itu.

"Hati-hati di jalan Kek," balas Calleya.

Ares membawa Azriel masuk ke dalam mobil. Lelaki tua itu menyuruh salah satu bodyguard Archer menjadi supirnya.

Setelah mobil yang membawa Ares dan Azriel tak terlihat, Calleya masuk ke dalam. Gadis itu sedikit merinding karena mengingat ucapan Azriel. Benarkah ada hantu di Mansion ini? Calleya gak takut sih. Cuma kan kalo hantunya mendadak nongol, sudah pasti ia kaget.

"Teruntuk hantu-hantu di Mansion ini, kalo mau nongol, jangan ngagetin gue yaaa" pintanya.

Sekarang Calleya merasa sendirian di Mansion besar ini. Para pelayan memang ada tapi mereka semua sibuk dengan tugasnya masing-masing. Para pekerja dapur akan kembali bekerja besok pagi. Calleya tak sabar ingin bertemu dengan Niswa.

Calleya pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Ia mengeraskan volume suara televisi itu agar hantu-hantu di sekitar dapat mendengar juga. Calleya mencari channel yang enak ditonton.

"Wah di dunia ini emang beda. Kalo di dunia nyata adanya Suara Hati Istri kalo disini, Suara Hati Mertua. Hm keren juga yang bikin,"

"Pacarku ternyata selingkuhan ibu mertuaku. Anj-sinetron apaan ini?"

"Loh? Itu kan Roy Kimochi, yang indigo-indigo itu kan?"

"My Little Kambing, ini mah nyaingin Shaun The Sheep,"

"Anying gada Pororo apa?"

Saking sibuknya mengganti-ganti Channel di televisi, Calleya tak menyadari kehadiran Petrus, Gilbert dan Dylone. Mereka berdiri tak jauh dari Calleya.

"Psstt... Gilbert, kau sudah lapor ke Tuan?" Tanya Petrus pelan.

"Sudah tapi ceklis dua abu-abu," jawab Gilbert.

"Tuan sok ngartis," sahut Dylone.

"Heh!" Seru Petrus. Bahaya jika ada yang mendengar lalu melapor ke Archer.

"Nanti juga dibaca. Setidaknya misi kita berhasil," ujar Petrus.

"Aku sedikit menyesal," ucap Dylone.

"Apa yang kau sesali?"

"Kita tidak sempat memotret Gilbert. Padahal aktingnya menjadi pocong sangat natural,"

My Husband is Antagonist NovelWhere stories live. Discover now