Babi 04

21.3K 1.6K 40
                                    

Siapa yang umurnya udah 18 tahun tapi gak bisa ngendarain motor? Watashi! Watashi!

Gomenasai kalo si Archer ngomongnya terlalu baku, nanti lama-lama juga berubah😃

🌝🌝🌝

Zea dan Killian berjanjian berangkat jam 8 ke sekolah mereka untuk cap tiga jari. Sekarang Zea sedang sarapan bersama Archer yang sudah rapih dengan setelan jas hitam.

Zea belum mandi karena waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh. Lagipula Zea terbiasa dengan yang namanya ngaret.

"Om" Zea memanggil Archer. Lelaki itu hanya fokus pada makanannya.

Archer mendongak menatap istrinya. Ia menunggu apa yang akan dikatakan istrinya. Padahal biasanya, Archer melarang siapapun berbicara ketika makan dan kemarin malam Archer melanggar peraturan itu. Tapi tak apa, khusus untuk istrinya Archer perbolehkan.

"Ada apa?" Tanya Archer. Seperti biasa wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Gue izin pergi ke school, mau cap tiga jari" ucap Zea.

Archer menatap istrinya dengan pandangan rumit.

"Leya, apa kau sedang merencanakan sesuatu?" Tanya Archer.

Suasana di ruang makan mendadak jadi mencekam. Para pelayan pamit undur diri karena perintah Archer. Tatapan Archer berubah tajam.

"Natapnya biasa aja dong Om" Zea berucap santai. Ia sama sekali tidak merasa terintimidasi dengan tatapan Archer.

"Lagi pula, rencana apa yang Om maksud?" Zea balik bertanya.

"Rencana untuk kabur mungkin? Leya, sikapmu berubah. Kau tau? Kita tidak pernah makan bersama seperti ini, kau tak pernah memanggilku Om Archer, kau bahkan tidak sudi menyebut namaku dan menatap wajahku. Kau tidak pernah izin jika ingin pergi. Tiga minggu sekali kau selalu mencoba kabur dariku. Kau tidak mau berdekatan denganku, kau-"

"Stop!" Zea memotong ucapan Archer.

"Calleya durhaka beut astaga!" Kesal Zea dalam hati.

Archer menunduk. Tak ingin menatap wajah istrinya. Archer sebenarnya tidak ingin mengucapkan itu semua. Tapi mendengar istrinya meminta izin untuk pergi, Archer jadi overthingking. Apa istrinya itu akan meninggalkannya?

Melihat Archer menunduk, Zea berjalan menghampiri lelaki yang duduk berhadapan dengannya itu. Zea memberanikan diri duduk di pangkuan Archer.

"Anjir! Gue agresip bener dah tapi gapapa, kapan lagi bisa duduk dipangkuan Om-om fiksi"

Betapa kagetnya Archer dengan kelakuan istrinya. Ritme jantung Archer berdetak tak karuan.

"Om" Zea merapihkan dasi yang di pakai Archer.

"Kek lonte anying!" Seru Zea dalam hati.

"Eh tapi Archer kan suaminya Calleya dan gue ada di tubuh Calleya, otomatis nih orang suami gue juga dong hehe" lanjut Zea.

"Turun Zea" Archer berkata dengan nada rendah. Archer memang menyuruh istrinya turun, namun entah sejak kapan kedua tangan lelaki itu memegang erat pinggang istrinya.

My Husband is Antagonist NovelWhere stories live. Discover now