Babi 15

11.1K 863 30
                                    

🐣Happy Reading🐣

***

Seorang gadis kecil celingukkan menatap jalan raya yang dilewati beberapa kendaraan. Gadis kecil itu membawa buku gambar, pensil dan spidol warna. Ia berjongkok di pinggir jalan menunggu jalanan sepi. Pipinya menggembung kesal lantaran kendaraan terus melintas seakan mengejeknya.

"Aku hanya ingin menyeblang," keluhnya.

Gadis kecil itu memandang sebuah rumah di seberang jalan yang menjadi tempat tujuannya.

"Kak Ano mana sih? Aku gak bisa nyeblang!"

"Kakak disini" ucap seorang lelaki tepat di telinga gadis kecil itu. Hampir saja gadis kecil itu terjungkal jika lelaki yang berjongkok di belakang gadis itu tak menahannya.

"Kak Ano!!!" Gadis kecil itu memukul-mukul bahu lelaki yang ternyata adalah Kak Ano, orang yang ia cari.

"Sudah. Nanti tanganmu merah, Alle," Ano menghentikan pukulan gadis kecil bernama Alle itu.

"Kak Ano dalimana? Alle dalitadi nunggu disini, mau nyeblang tapi gak belani" ujar Alle.

Ano ingin sekali menertawakan cara bicara gadis kecil itu tapi ia tahan karena tak ingin membuat Alle semakin kesal padanya.

"Kakak dari tadi di belakangmu," balas Ano.

"Ish!!!" Alle mencubit tangan Ano.

"Ayo kerumah kakek," ajak Ano.

"Gendong!" Seru Alle.

"Sure, Princess Cadel," Ano mengangkat gadis berusia 8 tahun itu ke dalam gendongannya.

"Kamu semakin berat, Alle" ucap Ano jujur yang dihadiahi geplakan maut oleh gadis kecil itu.

Lelaki itu menyebrangi jalan raya dengan hati-hati. Sampai di depan rumah, Alle meminta di turunkan. Gadis kecil itu langsung berlari ke dalam rumah yang sudah ia anggap rumahnya sendiri.

"Kakek! Kakek! Kakek!" Tak ada jawaban dari sang pemilik rumah. Tentu saja tidak ada, Ano sudah mengusir Kakeknya agar ia bisa berduaan dengan Alle. Lelaki berusia 16 tahun itu menyuruh Kakeknya pergi dari rumah.

"Kak Ano, Kakek mana?" Tanya Alle.

Ano berpura-pura berpikir, "Hm sepertinya Kakekku pergi memancing," ucapnya bohong. Mana mungkin Kakeknya pergi memancing. Ano yakin Kakeknya itu sedang berada di Kasino.

"Yahh" Alle mendesah kecewa.

"Jangan sedih Alle, ayo ke danau," Ano mengajak gadis kecil itu ke danau yang terletak di belakang rumah Kakeknya.

"Kak Ano, aku bawa buku gambal, nanti Kak Ano liat gambal aku ya," Alle berceloteh sembari berjalan di samping Ano.

Di pinggir Danau sudah ada karpet untuk mereka duduk. Ano sudah mempersiapkan semuanya. Lelaki itu masih tak percaya, Alle dan Bundanya pindah rumah tepat di depan rumah Kakeknya. Sudah seminggu semenjak kepindahan Alle, ia sering menghabiskan waktu bersama gadis kecil itu.

My Husband is Antagonist NovelWhere stories live. Discover now