Bab 27

8.1K 815 24
                                    

Sejak kemarin Lio merasa semua orang tengah disibukkan oleh sesuatu hal yang penting. Bahkan Vano pun belum menemuinya hari ini.

"Sistem..."

"Sistem...?"

Entah sejak kapan sistem tidak pernah muncul dalam sehari-harinya, dan Lio baru menyadari hal itu. Ah, ia merasa bersalah melupakannya.

"Lio-" Lio terdiam, ia merasa melupakan sesuatu hal penting lainnya.

Memilih abai, ia mengalihkan pandangannya ke jendela. Ia mengernyit melihat punggung yang mengecil.

"Itu...tante Caca?"

Merasa penasaran ia bergegas turun ke lantai bawah. Lio terdiam di tangga terakhir saat melihat Daddy Felix yang kacau.

"...daddy?"

Felix menoleh, ia mendekat ke arah putranya dan berjongkok sembari menggenggam kedua tangan Lio.

"Sayang..." Ia terdiam sejenak dan menghela napas.

"Jika daddy menikah kembali...bagaimana?"

Entah mengapa Lio merasakan tekanan di hatinya, ia terdiam dan menunduk. Lio tidak ingin menjawab pertanyaan itu.

"Hm? Kamu tidak masalah kan?" Felix tanpa sadar mengeratkan genggamannya.

"K-kalau Lio jawab...nggak boleh?" Ia menatap Daddy Felix dengan ragu.

Felix tersenyum, "sorry honey. Untuk kali ini daddy tidak bisa mendengar ucapanmu."

"Kamu ingat tante Caca hm? Dia akan menjadi ibumu segera. Putra daddy penurut okay?"

Felix berdiri, ia mencium kening putranya.

"Daddy harus pergi untuk mempersiapkan pernikahan, bila butuh sesuatu katakan pada pengasuh barumu."

Ia melirik kepada pengasuh baru putranya lalu berjalan dengan langkah tegas menuju pintu mansion.

Lio menatap punggung tegap itu dengan mata berkaca-kaca. Mendengar ucapan secara langsung mengenai pernikahan membuat ia enggan.

Padahal ia harap Mama Lyana akan kembali. Tapi pada akhirnya posisinya tergantikan.

---

"JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU PA!"

Lio yang berada di balik tembok ruang keluarga termenung. Baru kali ini ia mendengar sang daddy berteriak marah seperti itu.

"Kau pikir papa peduli padamu? Tidak Felix, aku hanya memikirkan cucuku Lio."

"Papa tidak peduli dengan siapa kau akan menikah kembali, tapi jika menyangkut Lio, jangan harap papa akan membiarkannya ikut denganmu!"

Felix terkekeh sinis, "lakukan jika papa bisa, karena Lio tentu lebih memilih ikut denganku."

Lio mengernyit saat mendengar langkah kaki mendekat, ia menolehkan kepalanya dan tersentak saat daddy Felix tepat berada di sampingnya.

"Sudah cukup menguping pembicaraan, Lio. Sekarang jawab pertanyaan daddy, kamu lebih memilih tinggal di mansion ini atau ikut daddy?"

Lio melirik penuh ragu ke arah daddy Felix lalu sang Opa.

"L-Lio..." Ia menggigit bibirnya, hatinya dipenuhi keraguan.

"...Lio ikut Opa."

Felix menatap tanpa ekspresi ke arah Lio, setelahnya ia menyeringai tipis dan pergi begitu saja dari sana.

Lio menatap kepergian daddy Felix dengan gelisah, ia merasa tidak aman.

"Tidak apa Lio, jangan takut." Adelard mendekat dan mengangkat badan mungil cucunya.

Ia mencium pipi berisi itu dengan gemas, "apa cucu opa lapar, hm?"

Lio tersenyum, ia mengangguk kecil beberapa kali. Beberapa hari ini ia tidak ada waktu family time, dan kali ini ia ingin bermanja-manja bersama opanya.

Tbc.

Dari ide dadakan ini sepertinya bakal ada genre baru, ada yang bisa nebak?

Aku juga kepikiran mau kurangin karakter gen 3 (para kakak Lio), soalnya kalau dilihat-lihat adegannya belum banyak sama kakak selain Vano :)

Gimana menurut kalian?

ObsessionDove le storie prendono vita. Scoprilo ora