Kean yang sebenarnya

15 6 0
                                    








Gadis itu geram, di dalam hatinya hanya berisi dendam. Dendam yang begitu dalam kepada Amelia. Ia sudah pasti tidak akan bisa melampiaskan dendamnya itu karena ayahnya marah besar.

Ayahnya mengirimnya ke luar kota, jauh-jauh dari sekolah lamanya. Dan jelas jauh dari Amelia. Geo masih sekolah di tempat yang sama. Namun, ia pura-pura tidak mengenal Kean maupun Amelia, lebih tepatnya menghindari mereka.

Mungkin malu atau tidak mau membuat keributan lagi. Label si berandal yang selalu menemaninya perlahan menghilang, ia menyadari bahwa semua yang ia lakukan akan berujung celaka.

Kean bernafas lega, sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Beberapa bulan lalu terasa berat ia lalui bersama Amelia. Gadis itu lebih ceria dari biasanya, ia mulai bisa bergaul dengan yang lain semenjak Gia pergi.

Sedangkan teman-teman Gia memilih pindah sekolah lantaran malu karena image mereka runtuh setelah Gia pergi. Amelia tidak lagi ditemani Kean, pria itu sibuk dengan buku-bukunya. Lantaran ia merasa bahwa Amelia tidak pantas untuknya.

Bukan berarti Kean menghilang dari nya. Namun, ia hanya tidak mau hatinya sakit karena mau bagaimana pun keadaannya Amelia tidak akan jadi miliknya.

"Itu Kean tumben rajin..." Yono nampak sedang kepo, ia melihat sikap temannya itu perlahan mulai rajin.

Atta melirik Kean yang sedang duduk di bangku panjang.
"Kan sebentar lagi akhir semester, harusnya kita harus belajar. Minggu depan ada ujian juga."

Yono berdecak malas mendengar kata belajar, "hem...gak nyangka sebentar lagi kita kelas dua belas....aku bakalan kuliah enggak ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

Atta mendengarnya menepuk bahu temannya itu.
" Sejak kejadian adik ketua OSIS itu, Kean mulai menjauh dari Amelia. Apa Kean udah enggak suka lagi?" Atta mengganti topik.

Yono menggeleng, "ahh...gak mungkin....Kean bukan orang yang seperti itu. Dia kalau sudah jatuh cinta tidak akan lepas."

"Masa? Emang udah berapa kali ia jatuh cinta?"

"Baru kali ini....dia cerita kalau ia tidak tertarik dengan percintaan tapi, semenjak ia pindah ke sini semuanya berubah," ucap Yono seakan semuanya ia tahu.

"Dulu dia orangnya seperti apa?" Tanya Atta lagi sambil memandang Kean beberapa meter dari sana yang masih menyendiri sambil membaca buku.

"Dia orangnya bandel tahu. Dulu dia lebih parah dibandingkan sekumpulan anggota OSIS yang suka memalak. Dia jujur ke aku, dia bilang seperti itu."

Atta mengkerutkan keningnya, tidak percaya.
"Beneran?"

Yono memandang nya lalu, mengangguk. Tersenyum, "awalnya ku juga tidak percaya, tapi setelah itu aku tidak menemukan kebohongan yang terlintas di wajah nya. Dia terlihat serius."

Atta mengalihkan pandangan ke Kean lagi, lelaki itu Kean mau beranjak dari tempat duduknya dan kembali ke kelas.

"Itulah mengapa ia dipindahkan ke sini, karena ulahnya yang merusak nama baik sekolah. Tapi, lihatlah dia sudah berubah kan? Jadi, aku tidak terkejut saat mengetahui ia memukul ketua OSIS. Jelas dulu pasti ia orangnya jago berkelahi."

Atta melongo mendengar ceritanya.
"Ohh....mungkin ia menjauhi Amelia karena merasa tidak pantas bersanding dengannya..." Pikir Atta.

Yono mengangguk.

..........

Sehabis pulang sekolah Kean berniat ingin pulang. Tapi, tiba-tiba ia di ajak oleh anak kelas lain untuk nongkrong. Bukan kali pertama dia diajak seperti itu, sudah berkali-kali.

Namun, sayangnya Kean tidak mau dan selalu begitu dengan alasan belajar. Beberapa juga sudah mulai berhenti mengajaknya tapi, bukan berarti tidak ada yang mengajaknya sama sekali.

"Kean! Mau belajar bareng gak?" Sapa Amelia entah dari mana, ia membawa dua buku di kedua tangannya, tersenyum manis ke arah Kean.

Kean menelan ludah, lalu mengalihkan pandangannya menggaruk tengkuknya.
"Maaf aku enggak bisa aku..." Ia berpikir sejenak mencari alasan agar menolaknya, lalu ia punya ide, "ah....ya, aku hari ini nongkrong bareng teman-teman yang lain, aku kan jarang nongkrong heheh..."

Amelia mengangkat kedua alisnya, "ooh...begitu...ya sudah aku pulang dulu," dia langsung pergi.

Kean tahu Amelia akan kecewa namun, ia sebisa mungkin untuk menghindari nya. Entah, Kean tidak tahu alasan nya lebih tepatnya dia merasa tidak nyaman.

"Hey....jadi nongkrong enggak?" Ucap Kean pada orang yang mengajaknya sebelumnya.

"Serius, bro! Kirain belajar," ucap lelaki itu. Kean mengangguk, "tapi, bentar doang kan?"

Lelaki itu menatap temannya dengan senyuman di bibirnya.








SHY GIRL : AMELIAWhere stories live. Discover now