sembunyikan masa lalu

13 6 0
                                    






Kean siap-siap untuk keluar dari rumah karena ada pesan misterius dari Instagram nya, seperti nya kawan lamanya. Tetapi, yang ia ketahui teman-teman lamanya tidak ada bedanya dengan dia dahulu. Sama-sama brengsek dan brandal.

Namun, daripada diliputi rasa penasaran lebih baik dia bertemu orang itu secara langsung. Sekarang sudah jam delapan malam, jadwal dia nge-gym. Jadi, dia tidak perlu  beralasan untuk keluar rumah karena mereka tahu hari ini jadwal dia nge-gym.

Kean dengan Hoodie hitamnya dan celana training merah. Pintu kamarnya dibuka, bersiap pergi. Di ruang tamu kakak laki-lakinya sudah molor di atas sofa, berjam-jam menonton tv. Ada suara ngorok khas dari mulut kakaknya itu.

Dia menggeleng. Berarti dia bakal keluar sendiri biasanya kakaknya juga nge-gym. Beruntung kakaknya tidak perlu ikut campur urusannya lagi.

Dia berjalan sambil menatap sekeliling, cahaya lampu jalanan menyinari tubuhnya. Dia berhenti setelah puluhan langkah jauh dari rumahnya, katanya di gang ini, tempat ini memang selalu sepi. Ponsel dibukanya, ternyata pengirim pesan cukup licik untuk menyeretnya kemari.

"Sudah lama tidak bertemu!" Dari ujung gang terdapat sosok tinggi dan berbadan lebih besar darinya. Mendekat dengan suara bass khasnya yang Kean kenal.

Kean tersenyum miring tudung Hoodie dibuka nya yang menutupi kepalanya.
"Rindu ya?"

Orang itu berdecih, dia tinggi dan berambut cepak. Ada luka sayatan di pipi, Kean ingat luka itu dari mana. Dia membasahi bibirnya mendekat hingga jarak mereka hanya dua langkah. Kean tidak takut.

"Aku pikir kamu masuk rehabilitas karena narkoba?" Singgung Kean.

Lelaki tubuh besar itu mengangguk dengan muka nya yang menyeramkan, dia menatap tajam Kean.
"Seharusnya kamu di sana juga kan? Tapi, kamu malah kabur..."

"Cih....enak saja, aku tidak pernah mencoba ganja. Kau saja yang bodoh, mau saja menerima tawaran," kekeh Kean.

Pria itu menunjukkan otot wajahnya, amarah membuncah. Dia menarik kerah Kean kuat-kuat tapi, Kean tidak bergeming.

Lampu jalanan itu berkedip seakan mau mati saat tinju mengarah ke wajah lelaki itu. Sehingga badan besarnya tersungkur ke atas tanah dan menyisakan darah yang merembes dari mulutnya.

Kean tidak ragu-ragu saat melayangkan sebuah tinju. Tangannya menjadi kotor bekas darah orang itu. Kean melangkah menatapnya tajam. Mendekat.

"Jangan kau macam-macam atau kau akan berakhir dipenjara lagi," Kean berjongkok, berhadapan dengan lelaki itu sembari melotot. "Kau ini hanya serangga pengganggu, perusak! Berlagak sok jagoan di depan yang lemah.....aku ingat saat kita masih SD kau memukulku hingga gigiku tanggal dua...sekarang aku membalaskan dendamku..."

"Cih...bajingan ini..." Rintihnya.

Kean memegang pipinya dengan kuat. Tangan satunya menunjukkan tinjunya.
"Selamat datang di neraka bajingan!"
BUK!
Kean memukulnya berkali-kali hingga wajahnya berdarah-darah. Tidak terasa hanya terdengar suara pukulan dibandingkan suara jangkrik dan burung yang selalu mengganggunya di malam hari. Dia melepas cengkraman nya dan berdiri, menatap teman lamanya itu pingsan dengan babak belur. Ia lalu, menutup wajahnya dengan tudung Hoodie, berjalan kembali.

Emosinya campur aduk. Dia pasti akan kesulitan menutupi kenyataan masa lalunya yang selalu membuntuti dirinya.

........

Besoknya di sekolah, Kean berdiam diri di kelas padahal sedang jam istirahat. Biasanya dia akan lari ke kantin dan makan. Tapi, dia yakin pasti teman-teman nya akan berbicara tentang kemarin sore.

Dia tidak mau itu. Tangannya terdapat bekas lecet disebabkan semalam harus melayangkan seribu tinju . Masih terdapat ruam merah di sana, Amelia juga sempat menanyakan keadaan nya yang tidak biasa.

Namun, Kean hanya bilang baik-baik saja. Lalu, Amelia langsung pergi ke kantin bersama teman barunya. Di Instagram nya, foto kemarin sore sempat mendapatkan banyak love. Terutama pesan pria yang habis ia hajar itu, hanya ingin bertemu dengannya saja tapi berakhir babak belur.

Beruntung orang itu tidak sekolah lagi, hidupnya seperti preman yang tidak tahu arah. Kean deg-degan takut teman-teman lamanya datang dan mengusik hidupnya kembali.

Padahal dahulu dia termasuk korban bullying karena tidak punya ayah. Dan berakhir dengan baku hantam sejak dia baru pertama masuk SMA lamanya. itu sebabnya dia membela Amelia saat dibully.

Dia menghala nafas, dia menggores lengannya dengan cutter.

"Shit..!"





SHY GIRL : AMELIAWhere stories live. Discover now