Tongkrongan Anak Nakal

17 6 0
                                    














Sial, bisa saja Kean menolak mereka, kini ia terjebak didalam lingkungan pergaulan gelap anak SMA. Di sebuah tongkrongan, markas mereka di sini. Sekumpulan anak-anak bandel yang sudah dikenal di SMA nya. Iya, salah satunya adalah ketua OSIS.

Kean mencoba menjauh, duduk di baris paling belakang di kedai itu. Banyak yang pakai seragam SMA dan mereka merokok. Bercengkerama membahas topik yang Kean belum ketahui. Kean ingin kabur tapi, tubuhnya seakan melekat di atas bangku itu.

Terlihat Kean satu-satu nya yang berpakaian rapi di sini. Sebelumnya dia memang tahu pergaulan anak remaja cukup bebas, bahkan melampaui batas karena Kean pernah masuk ke dalamnya setahun yang lalu.

"Kean kamu kok diam saja? Mau rokok?"

Kean menelan ludah, sudah hampir setahun dia berhenti. Temannya itu malah menawarkan rokok dengan cuma-cuma. Lagi pula mencoba satu batang tidak masalah kan? Setelah itu dia bisa pergi.

"Makasih..." Tangan Kean mengambil satu batang rokok itu.

Yang lainnya hanya tertawa, mengejek dan mengira Kean orang yang tidak pernah mencoba rokok. Tapi, berbeda dari dugaan mereka, Kean menyalakan korek dan membakar rokok itu lalu, menghembuskan asapnya seakan-akan dia tahu caranya. Teman-teman nya tidak percaya.

"Ooh.....!" Seru mereka bersamaan, mulut mereka membulat.

Salah satu orang yang menawarinya rokok, menepuk bahu teman sebelahnya dan berbisik.
"Kayaknya dia perokok deh...sudah kelihatan.."

Kean menjadi malu, menaruh putung rokok yang hampir setengah itu ke asbak.
"Aku boleh pulang kan?"

"Hah? Sekarang?"

Kean mengangguk. "Kan baru setengah jam kita ke sini..." Protes salah satu teman nya.

Kean melirik ketua OSIS di belakang mereka, beruntung tidak menyadari kehadiran nya. Kean menghela nafas, menatap teman-teman nya.
"Aku harus belajar..."

Mereka saling tatap-tatapan, lalu terkekeh.
"Kan bisa nanti....ini juga baru sore, nanti malam kamu bisa belajar kok..."

"Tidak, aku mau pulang," ucap Kean memaksa.

"Oke, kamu boleh pulang....tapi, tunggu dulu!" Kean menghentikan langkahnya, temannya itu menoleh ke teman yang lain, sedikit tersenyum, "apa kamu sebelumnya merokok?"

Kean membulatkan matanya, lalu menghela nafas.
"Kalau aku memberitahu kalian, apa aku boleh pergi?"

Mereka mengangguk bersamaan. "Iya, kalau gitu aku pergi," Kean pergi setelah nya.

Semuanya melongo kaget, mengira bahwa Kean adalah orang yang cupu.
"Yah.... padahal aku ngajak dia kesini biar enggak cupu-cupu amat, ternyata sebelumnya pernah nakal" temannya itu tertawa.

"Kita salah bawa orang...besok kita ngajak dia lagi yuk!"

"Padahal mau aku kerjain biar dia batuk-batuk karena rokok...hahaha!"

"Sial, dia belum jauh jangan keras-keras dong!" Ucap yang lainnya.

.....

Kean menghela nafas, dia sudah tiba di rumahnya. Dia langsung masuk ke kamarnya mengabaikan kakak nya yang sedang tertawa sambil menonton tv. Kean mengganti seragamnya yang bau rokok. Sialnya dia memilih nongkrong dengan mereka, jadinya dia ketauan pernah merokok.

Walaupun itu bukanlah masalah besar. Tapi, pasti mereka akan mengajaknya lagi. Dengan tubuh toplesnya ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang membiarkan wajahnya disinari cahaya dari jendela. Dia harus belajar sekarang, karena nanti malam ia harus nge-gym. Itulah mengapa ia memilih belajar di sore hari. Sehabis pulang sekolah.

Ia memperhatikan otot tangannya, lalu berdiri menghadap cermin.
"Badan aku terlihat kurus dari biasanya..." Ucapnya sambil menatap pantulan dari tubuhnya.

Ia membuka ponsel, lalu memfoto tubuhnya mirror selfie. Memposting nya ke Instagram, terakhir kali mengeceknya ia sudah sampai dua ribu followers. Melihat komentarnya banyak orang-orang mesum ternyata.

Lalu, matanya melirik tanda love merah di ujung ponselnya. Ada orang yang ia kenali menyukai postingan nya, ini bukan Amelia atau teman-teman nya. Temen-temen nya tidak tahu dia punya Instagram. Namun, ini siapa?

"Temui aku di gang dekat rumahmu?" Kean membacanya dengan heran.















SHY GIRL : AMELIAWhere stories live. Discover now