Episode 7 : Makan bersama

10.7K 891 5
                                    

"Gue cariin kemana mana, ternyata pada di sini! " kesal Arabella setelah menemukan Alrescha dan kawan kawan yang tengah nongkrong di roftop sekolah.

"Situ sendiri, ngapain nyariin gue? " bingung Shailendra. Perasaan ga deket deh.

"Siapa juga yang nyariin lo. Nama lo aja gue kagak tau. " Arabella berjalan ke arah Alrescha mengabaikan Sailendra yang kena ulti.

"Apaan tu Ra? Gede bener." tanya Aidan si biang penasaran.

"Ini? Ini bekal. " Arabella meletakkan kotak bekal besar tiga tingkat di samping Alrescha.

"Itu sebanyak itu buat Alrescha? "

Arabella mengeluarkan kotak bekal dari tas dan menyusunnya di bawah tatapan empat pasang mata penasaran dan satu pasang mata dingin. Ia menatap makanan empat sehat lima sempurna yang telah ia siapkan dengan puas. "Kenapa? Ga mau makan juga? "

"Kenapa ga mau? Lumayan gratis. " Aidan segera mengambil sendok dan siap untuk memakan hidangan yang menggugah selera di depannya.

Yang lain melihat Alrescha makan dan ikut mengambil sendok untuk menyantap masakan Arabella.

"Enak anjir! Ga nyangka gue lo bisa masak se enak ini Ra! " puji Shailendra diangguki Karlen dan Aidan.

"Istri idaman ini mah!" tukas Alexe.

"Sa ae lo, di habisin yak! Hormatin gue yang masak. " Arabella tersenyum senang, dan hendak pergi ketika suara Alrescha tiba tiba terdengar.

"Duduk dan makan bersama. "

Karlen segera mengangguki, "Hooh, makasih udah nyiapin buat kita juga. Padahal kemaren yang nolong cuma Alrescha doang. "

"Sans aja, gue bisa makan nanti. " tolak Arabella.

"Udah makan aja napa, Alrescha kalo marah nyeremin loh! Ngomong ngomong nama gue Shailendra." Laki laki tampan itu tersenyum kearah Arabella.

"Gue Karlen. "

"Gue Aidan. "

"Gue Alexe. "

Melihat senyum mereka, Arabella ikut terinfeksi. "Nama gue Arabella, inget A-ra-be-lla bukan nenek lampir. "

Gadis yang terlihat mungil diantara kelima laki laki itu duduk di kursi kosong dan ikut makan bersama mereka. Masakan Arabella memang enak karena ia di kehidupan sebelumnya terbiasa hidup sendiri. Tapi saat dimakan bersama sama seperti ini, rasa enaknya menjadi berlipat ganda.

Arabella makan dengan lahap. Mereka bahkan bercanda gurau di sela sela makan sampai tiba tiba, jantung Arabella berdenyut dengan cara yang menyakitkan. Tak sampai di situ, tenggorokannya gatal seolah olah ada sesuatu yang minta di keluarkan.

Arabella segera meletakkan sendoknya, bangkit dari kursi dan berlari menuju kamar mandi terdekat sambil membekap mulutnya sendiri.

"Tu cewek kenapa? " bingung Aidan.

"Mana gue tau. " Alexe memasukkan potongan melon ke dalam mulutnya.

Alrescha melihat ke arah dimana Arabella menghilang. Sorot matanya yang dingin sangat sulit di tebak.

Beberapa saat kemudian Arabella kembali. "Maaf gue tiba tiba kebelet tadi. " ucapnya duduk kembali.

Arabella menatap kotak makan yang sudah tersapu bersih dengan linglung. "Kayaknya gue pergi kagak lama deh. "

"Lo ke km cepet tapi lebih cepetan kita makan. " bangga Alexe.

"Iya deh." pasrah Arabella.

"Makasih ya Ra, banyak banyakin bikin bekal kek gini. Tiap hari pun gue mau kok. " tukas Aidan.

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Where stories live. Discover now