Episode 22 : Ketemu Bu Bos 1

7.4K 684 3
                                    

"Sudah malam, kita lanjutkan jalan jalannya lain hari saja ya. " Ravindra mengusap pucuk kepala Arabella yang sedang makan permen kapas dengan gemas.

"Oke! "













"Kak. "  panggil Arabella. Gadis itu duduk di samping Ravindra.

"Ya? " sang kakak menanggapi tanpa mengalihkan pandangan dari jalan raya yang cukup ramai.

"Kakak tau markasnya Rescha ga? "

"Tau, mau kesana? Emang kamu ga capek? "

Arabella menggelengkan kepalanya. "Nggak! Aku pengen liat markasnya, nanti aku akan pulang sama Rescha aja. "

Ravindra mengangguk tanda setuju. "Oke, ingat untuk istirahat yang cukup. "

"Siap bosque! " Arabella memberi Ravindra acungan jempol dengan semangat.

"Ella, apa kau suka dengan Alrescha? "tanya Ravindra sambil terus berkendara.

"Ya! Rscha orang yang baik, perhatian, lembut, dapat di andalkan, penyayang dan hangat! Aku suka, aku juga sayang. Apa kakak tau? Kalau bukan karena Rescha, aku ga bakal jadi sehidup ini! " Raut wajah ceria Arabella terpantul di kaca spion, memungkinkan Ravindra untuk melihatnya.

"Yah, kau memang tampak jauh lebih hidup. Ternyata bocah tidak sopan itu berguna juga. " ujarnya.

"Hahaha, sepertinya kakak tidak akur dengan Rescha ."

"Tentu saja! "

"Nah sudah sampai. " Ravindra menghentikan mobilnya di depan bangunan dua lantai yang tampak cukup mewah.

Arabella pun segera turun dan menutup pintu kembali. "Terimakasih! Aku akan masuk sendiri, kakak harus cepat kembali ke tempat kerja kakak dan segera istirahat! "

Padahal belum juga ia menawarkan diri, Ravindra sudah di tolak terlebih dahulu. Tidak memaksa, pria itu kembali menyalakan mesin mobil. "Oke, hati hati. Kakak akan pergi. "

"Da kakak! " Arabella melambaikan tangannya mengantar kepergian Ravindra sebelum kemudian berjalan ke arah bangunan sambil menenteng beberapa kantong tas yang isinya boneka dan makanan. Sebenarnya bonekanya hanya dua, yang lain adalah makanan.

Ting tong.....   Ting tong....

Arabella menekan bell untuk beberapa kali tapi tidak ada yang keluar. Karena merasa kesal, gadis itu meraih gagang pintu dan berusaha membukanya.

Benar saja, pintu dapat di buka tanpa banyak usaha. Arabella pun masuk dan berjalan dengan bingung sampai ke ruang tengah.

"Kok sepi? " bingungnya.

Arabella meletakkan tas yang ia bawa lalu pergi mengitari bangunan kosong itu dengan bingung.

"Motor juga ga ada, apa pada pulang? Terus gue gimana? "

Arabella menatap tv yang berada tidak jauh dari seperangkat sofa dan meja. "Nonton aja dulu, siapa tau baru pada gelut. "

Dengan gesit, Arabella pergi ke kamar mandi untuk menghapus make up nya dan kembali. Di lepasnya sepatu yang menutupi kaki kecilnya lalu ia duduk di sofa sambil menonton tv. Tak lupa sambil memakan camilan yang sempat ia dan kakaknya beli saat jalan jalan bersama tadi.

Tanpa terasa waktu pun berlalu. Rasa kantuk menyerang Arabella hingga akhirnya ia tertidur dalam kondisi tv yang masih menyala.

.
.
.
.
.

" Gila sih lo Al, sampe bonyok begini gue! Lagi emosi karna apa sih? Karna bu bos? " keluhan Gabriel segera mendapat tatapan tajam dari Alrescha.

"Bombastik said ayes,  " celetuk Aidan yang di hadiahi jitakkan oleh Karlen.

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Where stories live. Discover now