Episode 18 : Murid Baru

8.6K 797 22
                                    

"Siapa tuh? "

"Ga tau, murid baru kali. "

"Berhenti melihat dan makan, bell akan segera berbunyi. " Alrescha mengingatkan.

"Oh oke oke." Arabella segera menyantap kembali makanannya. Lagi pula itu bukan urusannya, jadi untuk apa penasaran?

.
.
.
.
.
.
.
.

Gadis bersurai hitam duduk di bangku belakang. Kepalanya bersandar di atas meja menatap pemandangan luar kelas di balik jendela.

"Berat banget kepala gue. "

"Udah otaknya berat karna ga dong sama pelajarannya, eh ni kepala malah ikutan berat! Gue harus ganti tengkorak pake plastik kali ya biar ga berat. "

"Dengarkan semuanya! Kita kedatangan murid baru hari ini. Tolong bertemanlah dan saling membantu. " Guru yang baru saja masuk dengan seorang pemuda berteriak membuat para murid yang sibuk mengobrol diam seketika.

"Nak, perkenalan diri mu sendiri. " ucap Pak Galih. Guru matematika yang sudah cukup berumur itu.

Dengan penasaran, Arabella berusaha membalik kepalanya dan melihat seorang pemuda tampan berdiri di depan kelas.

"Hallo, nama gue Malvin Alyward panggil aja Malvin. " suara nan merdu mengalun santai membuat murid murid yang tadinya takjub dengan wajah tampan sang pembicara menjadi tambah terpesona.

Angelia yang duduk di baris paling depan bersama Jessica tersenyum dan menyapa. "Hallo kak Malvin, semoga kita bisa jadi teman baik ya! "

Malvin, laki laki yang tadi pergi ke kantin bersama saudaranya di kelompok Nathan melirik Angelia sebentar. "Ya. "

"Udah? " bingung Pak Galih. Pasalnya murid baru itu hanya memperkenalkan namanya sendiri.

"Ya. "

"Agak dingin, kayak Rescha. " gumam Arabella.

"Oke, jadi teman baru kalian namanya Malvin. Dia pindah ke sini dengan saudara kembarnya, Melvin. Adiknya ada di kelas sebelah. Karena wajah mereka mirip, jangan sampai salah panggil ya. Bertemanlah dengannya, bantu dia jika sulit beradaptasi di sini. " jelas Pak Galih.

"Baik Pak! "

Guru berumur itu menganggukkan kepalanya dengan puas. "Bagus! Malvin, kau bisa duduk di sebelah Arabella. Lihat orang yang sedang tidur itu, kursi kosong di sampingnya adalah milik mu. "

Malvin mengikuti jari telunjuk gurunya dan benar benar melihat seorang gadis di bangku belakang terlihat seperti orang sedang tidur tanpa mendengarkan guru.

"Biarkan saja, pihak sekolah juga sudah pasrah dengan kelakuannya. Kami tidak bisa mengeluarkannya karena keluarganya berpengaruh jadi kami hanya bisa sabar. " jelas Pak Galih seolah tahu apa yang sedang di pikirkan murid barunya.

"Kak Malvin ga mau duduk di samping kakak ku? Gimana kalo aku aja yang duduk di sana? " tawar Angelia.

Malvin menatap wajah gadis di bangku belakang lewat kaca jendela. Dia sebenarnya tidak tidur, tapi juga tidak ingin berbicara.

"Tidak. " Malvin berjalan ke belakang kelas dan mendudukkan dirinya di samping Arabella.

"Tidak perlu. "

"Oke, kalau begitu kita lanjut pelajaran minggu kemarin. Buka buku paket halaman 93 dan lihat baik baik selama bapak menjelaskan! " titah laki laki tua itu setelah memastikan Malvin baik baik saja duduk di samping pembuat onar sekolah.

Malvin belum memiliki buku paket, jadi dia berniat mendengarkan suara lantang guru di depan kelas. Tapi, sebuah buku paket yang masih tertutup tiba tiba diletakkan di atas mejanya.

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Where stories live. Discover now