Episode 39 : Hukum Sebab Akibat

8.4K 433 9
                                    

Tap Tap Tap

Arabella segera pura pura tertidur ketika mendengar suara langkah kaki yang datang mendekat. Ponselnya ia letakkan ke atas nakas dengan sembarangan dan tubuhnya secara refleks masuk ke dalam selimut.

Ceklek

Alrescha masuk ke dalam kamar dan melirik orang di atas ranjang. Ia melepas jaketnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan keringat, debu dan darah yang menempel di tubuhnya.

Setelah sepuluh menit berada di dalam kamar mandi, laki laki itu keluar hanya dengan handuk yang menutupi boxernya. Tangannya bergerak mengeringkan rambut hitamnya sementara kaki bergerak mendekati ranjang.

Laki laki itu mengambil ponsel di atas nakas dan menggeser layar ke atas. Seketika itu pula, suara orang berbahasa Jepang terdengar di kamar yang sunyi lengkap dengan efek suara pertarungan.

Sial! Gue lupa ngunci hp gue!

"Bangun. " titah Alrescha.

Arabella memejamkan matanya lebih kuat. Menolak untuk mengakui bahwa dia pura pura tertidur.

"Aku tau kau tidak tidur. Bangun atau aku akan mencium mu. " ancam Alrescha. Laki laki itu kembali mematikan ponsel Arabella dan meletakkannya di atas nakas seperti semula.

"Bangun! Aku bangun! " Arabella segera mendudukkan dirinya dengan terburu buru.

"Aku sudah meminta mu untuk langsung tidur, apa kau tidak mendengarkan? " tanyanya agak mengintimidasi membuat Arabella gelagapan.

"Anu... Itu... Tadi coba coba eh malah keterusan... Hehe. " Jelasnya kebigungan dengan cengiran di akhir.

"Rescha maaf! Ella ga bakal ulangin lagi! Janji! " Arabella memeluk pinggang Alrescha membujuk.

Alrescha melepaskan pelukan tangan Arabella dan sedikit menunduk untuk mendekatkan pandangan keduanya.

"Mulut mu sama sekali tidak bisa di percaya. Karena itu, aku akan memberimu sebuah hukuman. "

"Apa?! " Arabella tanpa sengaja meninggikan suaranya karena tidak terima.

"Tapi aku ka-Umph?!! "

Gadis itu membuka matanya lebar lebar karena terkejut. Kedua pupil matanya yang menyusut bertabrakan langsung pupil mata Alrescha yang indah lagi dingin. Otaknya tiba tiba lambat untuk menanggapi situasi saat ini.

Wtf?!! Gue di cipok!?

Arabella sungguh terkejut bukan main. Bagaimana tidak? Ini adalah ciuman pertamanya! Dan Alrescha tidak akan melepaskannya dengan mudah!

Alrescha menahan belakang kepala Arabella dengan satu tangan sementara tangan lain melingkar di pinggang ramping gadis itu. Dia mengigit bibir bawah Arabella hingga membuatnya terbuka lalu menyerang ke dalam dan menaklukkannya.

Pikiran Arabella akhirnya kembali saat dirinya kesulitan untuk bernafas. Kedua tangannya mencoba mendorong tubuh Alrescha menjauh tapi seakan mendorong sebuah tembok, dada kencang itu bahkan tidak bergerak setengah senti pun dari tempatnya.

"Umph! " Arabella memukul dada Alrescha berutal. Dia benar benar butuh oksigen saat ini!

Setelah berjuang untuk waktu yang cukup lama, Alrescha kemudian mengakhiri ciumannya. Arabella segera menghirup udara dengan rakus secara manual. Dia menatap suaminya agak kesal sekaligus malu.

Alrescha membelai pelan punggung gadis itu. "Bernafaslah perlahan. "

"Kamu pikir ini karena ulah siapa?!" kesalnya.

Alrescha menyeringai kecil. "Itu adalah hukuman karena kau membohongi ku. Jadi, apa kau menyukainya? "

Arabella refleks berteriak. "Tidak! "

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Where stories live. Discover now