Episode 26 : Dua Bulan

7K 574 17
                                    

"Siapa? Kok ada di kamar gue? Maling lo? "

"Kau tidak lihat pakaian ku? "

Arabella menatap laki laki di depannya dari atas kebawah. "Mas Kunti? Oh! Gue udah mati ya? Yah, sayang banget! Belum juga gue ngerasain di cipok Rescha "

"Ekhem! "

"Eh? Rescha?! Kok kamu bisa ikut mati sih? Jangan dulu dong, cari istri baru terus bikin kekuarga bahagia. Bukannya malah ngikut aku mati!" tukas Ara ketika melihat Alrescha yang baru datang.

"Jangan ngadi ngadi lo! Lo masih hidup ya Ra! " geram Shailendra.

"Shuuttt! " laki laki berjas putih itu melerai kegaduhan mereka.

"Mohon maaf mbak gue bukan mas kunti, bukan pula shaiton. Anda masih hidup dan saya di sini bertugas menyembuhkan anda sebagai dokter. "

"Dokter? Penyakit gue bisa di sembuhin? Terus ini dimana? Kok asing banget? "

Jangan salahkan Arabella yang mendadak menyebalkan. Saat terbangun tadi, tiba tiba ia di sambut ruangan bernuansa abu abu putih monoton lalu si dokter ini tiba tiba nongol. Ya ia kira dia sudah mati lah!

"Bukankah kamu bilang mau pindah? Sekarang kita sudah pindah. " ujar Alrescha.

Arabella terkejut bukan main.

"Pindah? Satu hari sudah berlalu semenjak aku tidur?"

"Ya, itu reaksi alami dari tubuh mu. Jangan hiraukan, jika kau meminum obat yang aku resepkan dengan patuh, aku jamin kau akan sembuh dalam waktu dua bulan. " ini si dokter yang menjawab. Sebenarnya dia tu lelah loh, jauh jauh dari China eh sampai di Indonesia langsung di seret kemari. Apa lagi pasiennya tanda tanda seperti pasien rsj.

"Minum obat doang? Tak kira harus operasi. Kalau cuma minum obat mah kecil! " enteng Ara.

Si dokter mengangkat bahunya acuh. "Terserah, kau bersih bersih dan makan saja dulu. Aku akan merebus obat mu sebentar. "

"Eh! eh! eh! Dokter tunggu! Nama dokter siapa? Ya kali dokter kenal gue tapi gue ga kenal dokter. " canda Ara.

"Carver Alexander Louisy Fan Daniel Alfarezel Rifky Ian Syah. Panggil aja Louis. "

"Anjir! Itu nama apa kereta api?! " Kaget Arabella.

"Kereta mini! Udah ih gue mau pergi! " si dokter pun melenggang pergi mengabaikan manusia lainnya.

"Gue ambilin air anget sama handuk deh, bentar yak. " ujar Shailendra.

"Sikat gigi sekalian Dra!"

"Okey. "




"..."

"Aku ngerepotin ya? "

"Tidak, tidak akan pernah merepotkan. "

"Tapi aku beban. "

"Kamu bukan beban, kamu harta karun ku yang paling berharga. "

"Aku ngerasa ga cocok sama kamu yang sempurna. "

"Tidak ada manusia yang sempurna. Cocok atau tidak, aku tidak peduli. "

"........"

"Hahaha, Rescha kamu belajar ngegombal dari siapa? Aku kan jadi salting! " Arabella terkekeh geli. Hatinya yang telah lama terluka perlahan lahan sembuh karena lelaki yang duduk di sampingnya. Laki laki terbaik yang pernah ia temui di dua kehidupannya.

Tok! Tok! Tok!

"Al gue taruh sini ya. " Shailendra masuk bersama Karlen membawa nampan berisi makanan dan baskom juga handuk. Tak lupa sikat gigi dan pasta gigi yang di pesan sang ibu bos.

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Where stories live. Discover now