Part 9 kelulusan

41 5 6
                                    

Sebelum mulai baca jangan lupa untuk vote bintang 🌟 dong supaya author makin semangat up nya. Terimakasih ❤️❤️.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat ini adalah musim panas karena telah memasuki bulan Juli. Orang orang sangat senang juga di musim ini. mereka yang telah menyelesaikan tingkat akhir biasanya merayakan kelulusan mereka seperti berpiknik bersama di taman, pantai ataupun di sebuah kolam renang.

Di sebuah halaman kampus Cambridge terlihat banyak mahasiswa fakultas antorpologi yang menggunakan toga wisuda dan sedang mengikuti apel kelulusan. Mereka sedang menyimak kata kata sambutan dan kata kata perpisahan yang dilontarkan oleh sang dosen pengampu mereka. dan beberapa orang tua atau wali dari mahasiswa pun juga datang untuk acara itu.

" akhirnya kita lulus S3 juga yah sobat." Ucap Nile sahabat karib Erwin yang telah melempar topi wisudanya dan menangkapnya.

"Aku tidak menyangka bahwa kita telah berhasil menempuh pendidikan S3 ini selama 3 tahun sesuai target kita." Ucap Erwin dengan senang dan memeluk ijazahnya.

Tiba tiba Hange pun muncul di tempat itu sambil membawa sebuah buket.

" kakak, selamat hari kelulusan ya. Maaf aku hanya bisa memberimu buket ini karena aku baru ingat bahwa kakak wisuda dan aku sedang menjalankan skripsi ku juga." Ucap Hange sambil memberikan sebuah buket bunga ke tangan Erwin.

" ahh tidak apa apa Han. Terimakasih ya. apapun yang kau berikan padaku sudah cukup berarti untukku. Sebentar aku ke ibu ku dulu untuk mengambil sebuah sesuatu. Kau tunggu disini dulu, jangan kemana mana. Aku akan kembali." Kata Erwin sambil sedikit berlari menuju Nyonya dan tuan Smith di sebuah tempat khusus orang tua mahasiswa.

" bu. apakah ibu membawa sebuah kotak merah yang aku titipkan tadi sebelum apel ?" 

" oh iya ibu masih menyimpannya di dalam tas ibu. Ngomong ngomong apakah kau akan melamarnya sekarang". Tanya Nyonya Smith dengan kebingungan sambil memberikan sebuah kotak kubus kecil berwarna merah itu.

" tentu ibu. Bukanya ibu juga menyarankan ku untuk segera melamarnya? Jadi lebih baik ku lamar dia sekarang. Ibu dan ayah jika ingin melihatku melamarnya bisa datang ke taman saja." Ucap Erwin kepada kedua orangtuanya dan berlari menuju Hange lagi.

" hei Han. ayo lebih baik kita ke taman. Aku ingin memberikan sesuatu untukmu." Ujar Erwin sambil menggandeng tangan Hange menuju taman.

" b baiklah kak." Ucap Hange dengan ragu ragu dan gugup.

Sesampainya di taman akhirnya Erwin pun mengeluarkan benda itu dari saku celananya kemudian berkata.

" hei Hange Zoe secantik Dewi Aphrodite. Maukah kau menjadi bagian dari hidupku untuk melengkapi potongan puzzle hidupku agar sempurna." Ucap Erwin sambil membuka kotak yang di dalamnya berisi sebuah cincin emas dengan hiasan berlian di atasnya.


" ya. Ya aku ingin menjadi bagian dari hidupmu." Kata Hange sambil memeluk Erwin dan mengeluarkan air mata.

" cincin itu ialah milik ibuku. Dia memberikan cincin itu padaku sambil memberi nasihat bahwa jika aku menemukan gadis yang sempurna dan cocok di mataku, maka aku harus melamarnya dengan cincin yang kau kenakan itu. Dan kau lah Gadis yang sempurna di hidupku. Itulah mengapa aku menyukai mu dan mencintaimu selama ini. Dan aku berjanji aku akan menjaga mu dan generasi kita sayang. Terimakasih ya sudah mau menerimaku apa adanya." Ujar Erwin yang menjelaskan itu semua sambil sedikit menangis bahagia dan mengelus rambut coklat Hange dengan lembut.

" tidak kau sudah lebih dari cukup untuk hidupku. Yang terpenting adalah hati yang tulus dan ikhlas. Terimakasih." Ucap Hange juga sambil memeluk Erwin dengan bahagia.

Kini kedua insan tersebut sedang saling berpelukan dan saling berbagi kehangatan di tempat itu,dan tidak sadar bahwa orang tua dari Erwin melihatnya dari jauh.

" akhirnya anak kita telah menemukan pujaan hatinya di usianya yang telah kepala 3 ini ." Kata Nyonya Smith sambil memeluk suaminya.

" iya. Akhirnya anak pertama kita sudah mendapatkan kekasihnya, sudah selayaknya dia harus menikah." Ujar Tuan Smith dengan haru melihat putranya hampir melepas masa lajangnya.

Tiba tiba Nyonya Smith pun memanggil mereka di taman itu dan berjalan kearah mereka berdua yang sedang berpelukan dan berciuman.

" hei rupanya kalian berdua sedang asik bermesraan disini. Ayo kita pulang. Kita makan malam bersama di restoran biar ibu yang membayarnya. Dan kau Han beritahukanlah kepada kedua orang tuamu bahwa kau sudah dilamar dan ayo Kita makan bersama nak hari sudah mulai sore." Ucap Nyonya Smith dengan senyum dan senang.

" b baiklah ibu saya menuruti apa kata ibu dan ayah saja untuk makan bersama. Terimakasih atas tawaran dan makan malamnya." Jawab Hange Dengan ragu ragu dan gugup karena tidak enak .

" ehh tidak usah gugup dan ragu ragu begitu. Sebentar lagi kan kau juga akan menjadi bagian dari keluarga kami dan menggunakan marga kami sebagai identitas mu Han. Santai saja." Kata Nyonya Smith sambil menaikkan tas nya keatas pundaknya.

Setelah itu mereka semua pun pergi makan malam di restoran itu. Nyonya Smith pun juga mengundang keluarga besar untuk makan malam bersama dan memperkenalkan Hange pada keluarga mereka dengan senang hati dan bahagia. Dalam waktu dekat ini mereka berdua akan segera menikah. dan Erwin sudah mendaftarkan dirinya juga untuk menjadi seorang dosen sebelum wisudanya agar bisa bekerja untuk Hange.
.

.

.

.

.

.
  TBC 🌸🌸🌸

Malaikat tak bersayap ( Eruhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang