part 11 malam yang indah

50 3 7
                                    


Sebelum mulai baca untuk vote 🌟 dulu dong biar author makin semangat up nya ❤️. Terimakasih.

Warning ⚠️ Kemungkinan dipertengahan bab ini bakal ada unsur 🔞 dikit jadi yang merasa masih bocil diharap untuk tidak membaca di bagian ini.

.

.

.

.

.

.
Kini Erwin dan Hange sudah sepenuhnya menjadi pasangan yang sah jadi Erwin bisa sesuka hati melayani dan memperlakukan Hange. Begitu juga Hange yang senang karena bisa menjadi seorang istri untuk Erwin selain karena dirinya tulus dirinya juga pasti membutuhkan tempat sandaran untuk berbagi cerita dengan Erwin ketika dirinya sedang ditimpa dengan suatu masalah.

Kini mereka berdua pun sedang menikmati senja di sore hari yang indah dan dipadukan oleh warna jingga yang cantik seperti daun maple di musim gugur yang menggambarkan bahwa matahari akan terbenam di ufuk barat.Mereka berdua pun duduk di teras balkon sambil meminum teh hangat dan berbincang bincang satu sama lain.

"Lihatlah langitnya sangat indah bukan seperti daun maple yang terjatuh di musim gugur? Saat aku memandang senja bersamamu rasanya aku jadi berpikir bahwa hari tua yang indah dan cerah bersamamu hingga ajal dan maut memisahkan kita." Ujar Erwin sambil tersenyum kepada Hange sambil menyesap teh nya.

" Iya sangatlah indah. Aku harap kita juga bisa melewati hari hari bersama dan melakukan hal hal bersama dengan senang. Ketika salah satu dari kita memiliki masalah aku harap kita bisa saling mencari jalan keluar dan menyelesaikannya bersama sama." Ujar Hange dengan senang sambil memegang tangan Erwin.

"apapun masalahnya kita harus menyelesaikannya dengan baik dan tepat. Mungkin setelah aku mengumpulkan gaji ku dan tabungan ku yang cukup kita bisa membeli rumah baru agar bisa melakukan aktivitas sesuka hati Kita dan tempat untuk buah hati kita nantinya." Ujar Erwin sambil mengelus rambut Hange.

Sebenarnya Erwin sudah bekerja menjadi dosen saat dirinya lulus S2. Dia bekerja sambil menjalankan kuliah S3 nya meskipun orang tua Erwin sanggup membiayai kuliah S3 Erwin tetapi Erwin tidak ingin membebani dan merepotkan orang tuanya . Sehingga kini dirinya sudah memiliki tabungan untuk masa depannya.

Disisi lain di ruang tamu terdapat 4 orang. Tentu saja mereka adalah orang tua Erwin dan orang tua Hange yang sedang berbincang bincang mengenai anak mereka dan anak mereka yang tadi di laksanakan. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore maka orang tua Hange pun ingin pergi dari tempat itu dan ingin kembali ke Athena besoknya .

" Hey sayang selamat ya kau sudah menikah sekarang. Ibu harap kau menyelesaikan kuliahmu juga dan semoga kalian cepat diberikan malaikat kecil." Ujar wanita itu yang bernama Bellanca Zoe alias ibu dari Hange.

" Kami harap kau senang dengan pasangan mu nak. Semoga saja kau bisa selesaikan kuliah mu dengan baik . Maaf kita pergi sekarang karena besok pagi kita harus pergi terbang kembali ke Athena." Ucap tuan Archies Zoe sambil mengelus kepala dan pundak pipinya putrinya dan mencium pipinya sebagai kasih sayang seorang ayah pada putrinya.

" Terimakasih ayah dan ibu aku senang hari ini. Hati hati dijalan ya kalian berdua." Ucap Hange sambil memeluk kedua orang tuanya dengan sedikit menangis sebelum kedua orangtuanya pergi.

Setelah kedua orangtuanya pergi dari situ Hange pun merasa sedih sekaligus senang karena setidaknya mereka berdua sudah datang di hari bahagia nya.

" Sudahlah nak kau kan sudah ku anggap sebagai anakku sendiri karena telah menikah dengan Erwin jadi kau sekarang bisa memanggil ku ibu juga seperti dia. Lebih baik kita makan malam saja dulu sebelum kalian tidur." Ucap nyonya Smith sambil menggandeng tangan Hange ke dapur untuk makan malam bersama keluarga.

Malaikat tak bersayap ( Eruhan)Where stories live. Discover now